Kualifikasi sopir yang tidak memadai ditengarai menjadi penyebab maraknya kecelakaan bus pariwisata. Hal ini diungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berdasarkan temuan dari beberapa kasus yang terjadi.
"Satu hal yang menjadi masalah adalah sopir. Kita tahu sopir ini rata-rata dari beberapa case tidak memiliki kualifikasi," katanya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Menhub menduga beberapa sopir bus pariwisata tidak mengenal wilayah yang dilintasi, hingga kondisi tertentu saat berkendara. Ia juga menyebut penataan terhadap sopir bus pariwisata tidak mudah, terlebih mereka bekerja secara musiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik dia mengenai kualifikasi berkaitan dengan dirinya sebagai sopir maupun pengenalan wilayah, seperti hal lalu terjadi di tempat tempat kritikal. Dan pengetahuan mereka juga tentang bagaimana mobil itu harus berhenti dan sebagainya masalah. Sopir juga menjadi satu perhatian kita, ini tidak mudah karena sopir angkutan pariwisata ini seasonal, tidak selalu ada," bebernya.
Terkait maraknya kecelakaan bus pariwisata, Budi Karya berencana mendata jumlah bus yang sudah mendapatkan izin beroperasi. Bagi yang sudah berizin, pemerintah tetap melakukan asesmen demi memastikan bus yang layak melakukan perjalanan panjang.
Menhub juga berencana melakukan pengaturan ulang terkait angkutan bus pariwisata dengan format yang lebih baik. Nantinya akan dilaksanakan uji coba di 6 kabupaten di sejumlah provinsi.
"Kita akan membuat satu mekanisme tertentu yang nanti menjadi format lebih bagus, kita membuat piloting, pilot project di 6 kabupaten, di Banten itu Serang, Jawa Barat itu Tasik, Jawa Tengah itu nanti Magelang atau Wonogir, terus Jawa Timur di Malang, sedangkan yang di Makassar atau Sulawesi Selatan, atau Sumatera Utara itu akan ditentukan," tutup Menhub.
(ily/eds)