Perputaran Uang dari World Water Forum Ditaksir Tembus Rp 1,5 T

Perputaran Uang dari World Water Forum Ditaksir Tembus Rp 1,5 T

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 23 Mei 2024 17:35 WIB
Wisatawan mengamati patung Dewa Wisnu saat berkunjung di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Badung, Bali, Senin (6/5/2024). Pihak pengelola mengatakan pada tanggal 16-19 Mei 2024 objek wisata tersebut ditutup untuk umum karena akan menjadi tempat gala dinner pada acara World Water Forum (WWF) ke-10. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww
Ilustrasi/Foto: Wisatawan mengamati patung Dewa Wisnu saat berkunjung di Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali memberikan dampak besar terhadap pergerakan ekonomi di wilayah tersebut. Acara yang berlangsung 18-25 Mei 2024 itu diklaim mendatangkan sebanyak 50 ribu wisatawan.

"Dari jumlah spending per delegasi yang mengacu event sejenis itu sekitar Rp 34 juta. Oleh karena itu, kita bisa memprediksi lebih dari setengah triliun rupiah atau Rp 500 miliar belanja langsung bagi ekonomi Bali dan Indonesia dengan WWF ini," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).

Sandiaga menyebut bukan tidak mungkin perputaran ekonomi secara keseluruhan akan mencapai angka Rp 1,5 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengingat delegasi kemungkinan tidak datang sendirian, serta masih ada perputaran ekonomi yang dapat dilihat tidak hanya dari spending delegasi saja," ujar Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga menyebut dampak yang lebih besar adalah bagaimana kepemimpinan Indonesia di dunia internasional dalam mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

"Nanti akan dilanjutkan dengan sekitar 100 sampai 120 proyek dan kami menghitung bisa memberikan dampak ke investasi turunan dan lanjutan selama lima sampai sepuluh tahun ke depan sekitar Rp 120 triliun," ujar Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan pihaknya sedang melakukan survei terhitung dari 17-25 Mei 2024 terhadap stakeholder, pengunjung dan delegasi untuk menghitung dampak penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali. Dari sisi promosi, penyelenggaraan WWF disebut memberikan destination exposure yang efektif untuk Bali.

Dalam sebulan terakhir, pencarian tentang WWF meningkat signifikan dengan lebih dari 1.800 pencarian harian di mana 45% dari luar negeri (wilayah Pasifik, Asia Timur, Asia Selatan, Eropa Barat, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan). Dalam sepekan terakhir, disebut ada 190 berita global dan nasional mengenai WWF.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan pelaksanaan WWF di Bali akan berdampak pada geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya terlihat di sektor akomodasi di mana tingkat okupansi hotel di Bali, khususnya kawasan Nusa Dua sangat tinggi.

"Pelaksanaan event-event MICE internasional akan memberikan dampak yang besar. Ini tentunya menjadi berkah bagi Bali," ujar Rai.

Rai menyebut hotel-hotel di kawasan Nusa Dua yang menjadi tempat konferensi berlangsung, tingkat okupansinya menyentuh angka 100%. Tidak hanya di kawasan Nusa Dua, tetapi juga berdampak pada hotel-hotel di luar kawasan seperti Jimbaran, Kuta, Sanur, juga Ubud.

"Hal ini juga akan berdampak lebih luas ke pelaku usaha lainnya, seperti usaha restoran," ujar Rai.

(aid/eds)

Hide Ads