Penarikan Utang RI Baru Rp 119 Triliun, Turun 68,3%

Penarikan Utang RI Baru Rp 119 Triliun, Turun 68,3%

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 27 Mei 2024 18:39 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati gelar jumpa pers pemaparan APBN. Menurut Sri Mulyani APBN surplus Rp 75,7 triliun sampai April 2024.
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan penarikan utang pemerintah turun tajam sampai April 2024 realisasinya turun dibandingkan tahun lalu. Angkanya saat ini Rp 119, 1 triliun atau 51,2%.

"Pembiayaan utang mencapai Rp 648 triliun di dalam APBN. Realisasinya sampai dengan 30 April untuk pembiayaan anggaran baru Rp 71,1 triliun artinya baru 13,6% jauh lebih kecil dari target APBN dan juga untuk pembiyaan utang, bahkan untuk penerbitan SBN," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (27/5/2024).

Rinciannya pembiayaan utang sebesar Rp 119,1 triliun atau turun 51,2%, kemudian penerbitan SBN Rp 128,6 triliun atau turun 46,4%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan untuk penerbitan SBN kita secara neto Rp 128,6 triliun itu dibandingkan target APBN yang Rp 666,4 triliun itu berarti 19,3%, di bawah 20%," ujarnya.

Sementara pembiayaan non utang Rp 48 triliun. Pembiayaan non utang itu di antaranya untuk pendanaan investasi pemerintah. Sri Mulyani menyebut kondisi investasi masih dalam posisi aman dan diharapkan turut mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan.

ADVERTISEMENT

"Situasi ini sebetulnya cukup menguntungkan kita, karena tadi saya jelaskan pada April dengan volatilitas itu kita lihat kan terjadi kepanikan atau sedikit kenaikan dari sisi gejolak di pasar keuangan termasuk dalam hal ini pasar bond, nilai tukar dan saham," jelasnya.

(ada/rrd)

Hide Ads