KPPU Selidiki 4 Operator Indikasi Kartel Kenaikan Tarif Feri Batam-Singapura

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 28 Mei 2024 14:46 WIB
Ilustrasi Kapal Feri (Foto: dok. ASDP Indonesia Ferry)
Jakarta -

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tengah menyelidiki dugaan praktek kartel dalam penetapan tarif feri Batam-Singapura yang naik hingga 100%. Penyelidikan itu melibatkan empat operator yang terduga mematok tarif harga yang sama.

Kepala Kanwil I KPPU Medan Ridho Pamungkas mengatakan pihaknya telah memanggil pelaku usaha atau operator kapal ferry untuk dimintai keterangan. Ridho menyebut para operator menaikan tarif yang tinggi lantaran harga bahan bakar yang juga meningkat.

"Kita sudah panggil dari pelaku usahanya, agen, ada Sindo Ferry, Batam Fast, Majestic, nanti saya cek lagi satu lagi. Dari mereka si karena biaya BBM. Kemudian untuk menutup kerugian saat pandemi covid-19, tingkat okupansi penumpang belum kembali normal, jadi ditutup dari tarif yang tinggi. Cuma apakah sampai sekarang nggak turun-turun, itu kan jadi pertanyaan juga," kata Ridho saat ditemui di kantor KPPU, Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Ridho menjelaskan kenaikan tarif yang signifikan ini mulai terjadi sekitar bulan April 2022 lalu. Pada saat itu, tarifnya naik di kisaran Rp 800.000 dari yang sebelumnya kisaran Rp 360.000-480.000.

Tarifnya sempat turun usai mengadakan pertemuan dengan pemerintah. Namun, bergerak kembali naik dengan alasan biaya pelabuhan laut baik di Singapura maupun Batam juga turut naik. Alhasil, saat ini harganya di atas Rp 800.000.

"Sekarang bergerak naik lagi dengan alasan karena sea port-nya naik, sea port di pelabuhan Singapura naik, 10 bulan kemudian seaport di Batam juga naik sehingga jadi Rp 800.000-an lagi tapi kalau kita cek dari website semua operator harganya sama persis," terangnya.

Tindakan indikasi kartel harga yang dilakukan empat operator ini melanggar Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Ke depannya, dia akan memanggil pengelola pelabuhan internasional dan juga pemilik kapal ferry Singapura.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork