Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) Boeing menyatakan pihaknya mencapai progres dalam mengembangkan solusi atas masalah sistem anti-ice pada keluarga seri 737 MAX, yang akan menunda sertifikasi model terkecilnya MAX 7 dan terbesarnya MAX 10. Masalah sistem menyebabkan panas berlebih dan berpotensi merusak mesin.
Dikutip dari Reuters, Kamis (30/5/2024), Boeing berencana melakukan uji coba penebangan pada perbaikan sistem anti-ice akhir tahun ini. Dengan begitu, sertifikasi tipe MAX 7 kemungkinan ditunda hingga pertengahan 2025.
Januari lalu, Chief Financial Officer Boeing Brian West mengatakan, perbaikan sistem anti-ice membutuhkan waktu satu tahun. Saat ini Boeing memiliki 35 stok pesawat MAX 7 dan MAX 10.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain Boeing juga tengah diawasi ketat imbas sederet insiden yang menimpa pesawatnya. Masalah ini juga mendorong potensi sertifikasi mundur ke tahun 2025.
The Air Current, sebuah publikasi perdagangan penerbangan, melaporkan bahwa perbaikan yang telah diselesaikan Boeing akan mengakibatkan penundaan sertifikasi MAX 7 dan 10 paling cepat hingga tahun 2025.
Di sisi lain, FAA menyatakan pihaknya akan meninjau ulang setiap desain yang diajukan Boeing. Produsen pesawat AS tersebut sebelumnya telah meminta pengecualian kepada Administrasi Penerbangan Federal (FAA) terkait sistem anti-ice pada MAX 7.
Namun, Senator Tammy Duckworth pada bulan Januari telah mendesak Boeing untuk membatalkan permintaan pengecualian tersebut. Ia menyoroti keutamaan keselamatan para penumpang.
Boeing mengatakan tidak ada insiden keselamatan yang disebabkan oleh panas berlebih pada saluran masuk mesin. Boeing telah mengeluarkan panduan kepada maskapai penerbangan pada bulan Juni lalu untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan ketika menggunakan sistem anti-es mesin MAX untuk mengatasi potensi panas berlebih.
Lihat juga Video: Qatar Airways Turbulensi saat Menuju Irlandia, 12 Orang Terluka