Mau Jadi Pilot? Ini Rangkaian Pendidikan-Pelatihan yang Harus Dilalui

Mau Jadi Pilot? Ini Rangkaian Pendidikan-Pelatihan yang Harus Dilalui

Siska Nur Oktavia - detikFinance
Rabu, 05 Jun 2024 14:35 WIB
Ilustrasi aktivitas pilot/Istimewa
Foto: Ilustrasi aktivitas pilot/Istimewa
Jakarta -

Pernahkah Anda bercita-cita menjadi seorang pilot? Profesi ini kerap disebutkan anak TK dan SD ketika ditanya mengenai cita-cita atau ingin menjadi apa ketika dewasa nanti.

Meski menjadi salah satu profesi yang banyak diidamkan, faktanya, menjadi seorang pilot tidaklah mudah. Banyak tahapan dan juga biaya yang harus dikeluarkan untuk menempuh pendidikan dan pelatihan.

Direktur Corporate Safety Lion Air Group Capt. Eduard Kallisto mengungkapkan terdapat pendidikan dan pelatihan yang terbagi dalam beberapa tahapan, di antaranya adalah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pendidikan Dasar/ Akademi Penerbang

Seorang taruna pilot diharuskan menyelesaikan tahapan pendidikan dasar ilmu terbang dan keahliannya secara intensif di akademi. Lion Air Group memiliki Akademi Penerbang di bawah bendera Angkasa Aviation Academy (AAA).

ADVERTISEMENT

"Melalui akademi, seorang Pilot berkesempatan meraih kompetensi lisensi Private Pilot License (PPL), Commercial Pilot License (CPL), Multi Engine (ME) hingga Instrument Rating (IR)," ujar Capt. Kallisto, dalam pernyataan pers, Rabu (29/5/2024).

Peralatan pelatihan yang menjadi standard di Lion Air Group menggunakan pesawat latih dan alat simulasi terbang yang tingkat ke-mutakhiran, komputerisasi, navigasi dan otomatisasi yang tinggi. Alat simulasi tersebut secara sifat dan sistematis juga terdapat di pesawat komersial yang dioperasikan maskapai-maskapai Lion Air Group.

"Hal ini menjadikan lembaga pendidikan dasar penerbang Lion Air Group mendekatkan tingkat kompetensi calon pilot sesuai terhadap tuntutan industri yang mengoperasikan pesawat teknologi mutakhir," imbuh Capt. Eduard.

2. Type Rating Pesawat

Calon penerbang lulusan akademi akan diseleksi dalam penerimaan karyawan Lion Air Group secara independen dan terbuka, di mana kandidat terpilih kemudian menjalani serangkaian pendidikan dan pelatihan lanjutan di Lion Group Training Center (LGTC). Calon Pilot akan menjalani serangkaian pelatihan dan ujian yang dikhususkan atas tipe pesawat yang akan diterbangkannya. Hal ini disebut dengan Type Rating.

Di fase ini Pilot akan mendapatkan pelajaran teori di kelas dan praktek di simulator kemudian dievaluasi dengan penerbangan di pesawat terbang (base-check) di bawah pengawasan Instruktur Pilot, Inspektur dari Regulator, dan Pilot Senior yang bertugas mengawasi faktor keselamatan terbang.

3. Pilot Under Training (UT/Dalam Pelatihan)

Pada fase ini Pilot akan menjalani serangkaian pelatihan terbang sesungguhnya dengan diawasi oleh instruktur pilot dan pilot senior.

"Fase ini sangat penting untuk beradaptasi menghadapi situasi operasional, menumbuhkan kepercayaan diri dan mengasah kemampuan terbang (airmanship) seorang Pilot," terang Capt. Kallisto.

4. First Officer (FO/Ko-Pilot)

Di fase ini seorang Pilot mulai menapaki jenjang kariernya sebagai pilot profesional, dari mulai ko-pilot junior, madya, hingga senior. Dengan mengikuti regulasi nasional ataupun internal perusahaan, ko-pilot dengan jam terbang dan performa yang baik akan diberikan kesempatan untuk dipromosikan naik ke level kapten pilot dengan tahapan seleksi yang panjang dan lebih detil.

5. Kapten Pilot

Seorang ko-pilot yang dinyatakan siap untuk menjadi Kapten Pilot akan dievaluasi melalui serangkaian proses captaincy (pelatihan menjadi kapten pilot) termasuk latihan dan ujian untuk menaikkan level lisensi ke jenjang Air Transport Pilot License (ATPL).

Selain aspek teknis, kemampuan soft-skill seperti kepemimpinan, komunikasi, kestabilan emosi, kemampuan mengambil keputusan, menjadi faktor penting dalam proses pengangkatan seorang kapten pilot.

Selain tahapan di atas, seorang pilot (baik ko-pilot maupun kapten) diwajibkan menjalani rangkaian uji atau pengecekan kompetensi (Proficiency Check) dan pelatihan berulang (Recurrent Training) setiap 6 bulan sekali. Bagi seorang kapten akan dievaluasi langsung oleh inspektur Kemenhub dan/atau pilot yang diberi otorisasi setiap tahunnya dalam program Annual Line Check.

Seluruh tahapan di atas dilengkapi pula dengan penilaian akademis dan psikologis yang dijalankan oleh psikolog tersertifikasi pada setiap fase atau kebutuhan tertentu sesuai kebijakan perusahaan.

"Seluruh prosesi tersebut tentu menguras energi dan pikiran yang banyak, pun demikian hal ini menjadi kewajiban bagi maskapai maupun pribadi setiap pilot dalam rangka menjaga profesionalisme dan kompetensi," ujar Capt. Kallisto.

"Dalam hal pendidikan dan pelatihan ini, Lion Air Group berkomitmen dan sangat serius dalam menghadirkan metode training terbaik, termutakhir dan diakui sebagai standar Internasional," pungkasnya.

Simak juga Video: Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur 28 Menit saat Penerbangan Kendari-Jakarta

[Gambas:Video 20detik]






(prf/ega)

Hide Ads