Bos Boeing Kena Semprot Senat AS, Tidak Kunjung Mundur & Gajinya Naik Tinggi

Bos Boeing Kena Semprot Senat AS, Tidak Kunjung Mundur & Gajinya Naik Tinggi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 19 Jun 2024 08:30 WIB
Boeing 737 Max 9 dan CEO Boeing Dave Calhoun
Foto: CNN
Jakarta -

CEO Boeing Dave Calhoun kena semprot anggota Senator Amerika Serikat (AS) soal keselamatan pesawat. Senat AS baru saja melakukan sidang yang membahas soal catatan keselamatan pesawat pabrikan Boeing.

Dilansir dari Reuters, Rabu (19/6/2024), para senator mempertanyakan soal catatan keselamatan pesawat produksi Boeing yang ternoda, permintaan maaf yang ditutupi kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dalam dua kecelakaan pesawat 737 MAX dan penerimaan tanggung jawab setelah insiden darurat pada bulan Januari.

Senator Partai Republik Josh Hawley memberikan pertanyaan keras mengapa Calhoun tak kunjung mundur dari Boeing setelah beragam masalah yang terjadi pada perusahaan. "Mengapa Anda sampai saat ini belum mengundurkan diri?" tanya Hawley dalam sidang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hawley juga seakan-akan menuduh Calhoun melakukan 'penambangan terbuka' di Boeing dengan mendapatkan paket gaji jutaan dolar di tengah pusaran masalah perusahaan. Pertanyaan soal gaji Calhoun sendiri memang sering ditekankan oleh Hawley.

Menanggapi Hawley, Calhoun menyatakan dirinya masih dengan bangga memimpin perusahaan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk semua masalah yang muncul.

ADVERTISEMENT

"Saya bangga dengan setiap tindakan yang telah kami ambil" kata Calhoun menanggapi pertanyaan keras Hawley.

Perlu diketahui, gaji Calhoun pada tahun 2023 naik menjadi US$ 32,8 juta, meningkat 45% dari US$ 22,6 juta yang diterimanya tahun sebelumnya.

Sidang senat ini menandai pertama kalinya Calhoun menghadapi pertanyaan anggota parlemen dan menyoroti reputasi keselamatan Boeing yang memburuk selama beberapa waktu ini.

Di sisi lain, Senator Richard Blumenthal menyebut persidangan ini sebagai momen perhitungan bagi Boeing. Dia juga mengatakan terdapat banyak bukti untuk Departemen Kehakiman AS (US Department of Justice/DOJ) melakukan penuntutan terhadap Boeing.

"Sebagai mantan jaksa federal dan jaksa agung negara bagian, saya pikir bukti-bukti yang ada hampir terlalu banyak untuk membenarkan penuntutan tersebut," kata Blumenthal.

Calhoun mengaku bertanggung jawab atas insiden yang telah mendorong Boeing ke dalam krisis selama lima tahun terakhir, dengan mengakui insiden pintu terbuka Alaska Airlines pada 5 Januari adalah akibat dari cacat produksi.

Boeing juga bertanggung jawab atas pengembangan sistem perangkat lunak utama yang terkait dengan kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019 di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan total 346 orang.

Lihat juga Video: TNI Siapkan Hercules-Boeing, Angkut 1.000 Pasien Gaza ke Indonesia

[Gambas:Video 20detik]



(hal/rrd)

Hide Ads