Argentina masuk jurang resesi karena perekonomiannya turun selama dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal I-2024 ekonominya terkontraksi 5,1% setelah pada kuartal IV-2023 juga kontraksi 2,6%.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/6/2024). Pada bulan pertama tahun ini, Presiden Argentina Javier Milei mengambil keputusan untuk memangkas uang pensiun beserta gaji para pekerja publik dan menunda beberapa proyek pembangunan infrastruktur sehingga membuat konsumsi dan aktivitas anjlok.
Saat memulai jabatan sebagai presiden pada Desember 2023, Milei juga mendevaluasi peso lebih dari 50%. Upah riil pun anjlok 17% hingga Maret 2024 yang memicu penurunan penjualan di supermarket sebesar 10% pada periode yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fakta Mengerikan Krisis Ekonomi Argentina |
Sektor konstruksi, manufaktur dan ritel paling terdampak, sedangkan sektor pertanian dan pertambangan masih tumbuh. Belanja modal yang penting bagi investasi turun 23,4% secara tahunan (yoy) dan penjualan ritel turun 8,7% (yoy).
Selain itu, data pemerintah menunjukkan pengangguran naik menjadi 7,7% dari 5,7% pada kuartal sebelumnya. Meski begitu, pemerintah membukukan surplus anggaran bulanan selama lima bulan berturut-turut dan menurunkan inflasi lebih cepat, dari 25,5% pada Desember 2023 menjadi 4,2% pada Mei 2024.
Ekonom yang disurvei oleh bank sentral memperkirakan ekonomi Argentina turun 3,8% tahun ini, yang diikuti pertumbuhan 3,4% pada 2025.
Undang-undang yang dirancang pemerintahan Milei diperkirakan mendapatkan persetujuan akhir di majelis dewan pada akhir pekan ini. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan berkontribusi signifikan terhadap pemulihan ekonomi dengan pelonggaran undang-undang ketenagakerjaan, deregulasi di sektor energi dan memberi insentif pada investasi asing melalui keringanan pajak dalam jumlah besar.
Simak juga Video: Nekat! Pria Ini Panjat Gedung 30 Lantai Tanpa Alat Bantu di Argentina