Demo Besar Terjadi di Kenya, Rakyatnya Tolak RUU Keuangan

Demo Besar Terjadi di Kenya, Rakyatnya Tolak RUU Keuangan

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 26 Jun 2024 10:41 WIB
Demonstrators react as police use tear gas to disperse protesters during a demonstration against Kenyas proposed finance bill 2024/2025 in Nairobi, Kenya, June 25, 2024. REUTERS/Monicah Mwangi
Foto: REUTERS/Monicah Mwangi
Jakarta -

Para pengunjuk rasa di Kenya menggelar demonstrasi menolak usulan rancangan undang-undang (RUU) Keuangan. Aksi tersebut diwarnai kericuhan antara massa dan polisi.

Melansir dari Reuters, Rabu (26/6/2024) polisi menembaki massa demonstrasi yang menyerbu gedung parlemen Kenya. Asosiasi Medis Kenya menyebut setidaknya 5 orang tewas akibat luka tembak dan 31 orang luka-luka.

Dalam suasana kacau tersebut, para pengunjuk rasa membuat polisi kewalahan dan mengejar mereka saat ingin memasuki gedung parlemen. Laporan dari Citizen TV menunjukkan kerusakan di dalam gedung yang mana sebagian telah dibakar. Polisi melepaskan tembakan setelah gas air mata dan meriam air gagal membubarkan massa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pertahanan Kenya Aden Duale mengatakan pihaknya telah mengerahkan tentara untuk membantu polisi mengatasi massa aksi. Pasalnya, massa demo telah membuat ricuh hingga merusak infrastruktur.

Protes dan bentrokan juga terjadi di beberapa kota besar dan kecil lainnya di Kenya. Selain menolak kenaikan pajak, massa demonstrasi juga menuntut Presiden Kenya William Ruto mundur.

ADVERTISEMENT

Kenya memang sedang berupaya untuk memulihkan ekonomi. Selain dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, ada beberapa faktor lain yang menekan perekonomian negara tersebut, seperti kekeringan selama dua tahun berturut-turut, perang di Ukraina, dan depresiasi mata uang.

RUU keuangan yang diusulkan parlemen tersebut bertujuan mengumpulkan tambahan pajak sebesar US$ 2,7 miliar atau setara Rp 44 triliun (kurs Rp 16.439). Langkah ini diambil untuk meringankan beban utang Kenya yang besar yang mana pembayaran bunga saja menghabiskan 37% pendapatan tahunan.

Kementerian Keuangan Kenya menyebut dengan upaya tersebut akan mengurangi anggaran sebesar 200 miliar shilling Kenya atau setara US$ 1,56 miliar (senilai Rp 25 triliun) tahun anggaran 2024-2025. Kemenkeu Kenya juga mendesak pemerintah untuk melakukan efisiensi belanja serta menaikkan pajak di negara lain.

Simak Video 'Presiden Kenya soal Demo Kenaikan Pajak Tewaskan 5 Orang: Ada Penyusup!':

[Gambas:Video 20detik]



(rrd/rir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads