Pemerintah menerapkan strategi pompanisasi untuk mengantisipasi dampak gelombang kekeringan yang berpotensi terjadi di Indonesia terhadap produksi pangan. Pompa-pompa ini akan mengalirkan air dari sumbernya ke sawah-sawah para petani.
Jokowi mengatakan akan ada 70 ribu pompa yang disiapkan pemerintah untuk berbagai titik di tanah air. Sejauh ini pompa dipasang secara bertahap, yang pada tahap pertama akan ada 20 ribu pompa terlebih dahulu.
"Di seluruh tanah air akan disiapkan dibagi kurang lebih 20 ribu dulu, kemudian ke angka 70 ribu. Untuk apa? Ya seperti ini, air yang di bawah, sawahnya agak ke atas, ndak bisa naik ke atas karena ngga ada apa. Hal kecil seperti ini, pompa, tapi krusial sekali," papar Jokowi saat mengunjungi pelaksanaan bantuan pompa pertanian di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang dikunjungi Jokowi sejauh ini baru ada 30 pompa yang dipasang dan bisa mengalirkan air untuk 435 hektare persawahan.
Jokowi berharap petani bisa meningkatkan produktivitasnya di tengah gelombang kekeringan yang bakal terjadi. Kalau bisa petani bisa meningkatkan jumlah panennya hingga 3 kali selama setahun.
"Saya tanya ke petani ada pompa? Ya yang sebelumnya 2 (kali panen) bisa jadi 3, sebelumnya 1 bisa jadi 2 atau 3, ini kan naikkan produktivitas petani dan bagus," sebut Jokowi.
Selain pompa, Jokowi juga menyoroti soal ketersediaan pupuk untuk mendongkrak produksi pertanian. "Selain masalah lain misalnya pupuk, itu akan terus tepat waktu," sebutnya.
Simak Video: Jokowi Blusukan Temui Petani di Klaten, Cek Pengadaan Pompa Air