Gila! Harga Beras di Bandung Tembus Rp 7.000/kg
Selasa, 13 Feb 2007 14:24 WIB
Bandung - Kenaikan harga beras sudah gila-gilaan. Kurang dari sepekan, harga beras di beberapa pasar di Kota Bandung melambung tinggi hingga menembus Rp 7.000 per kg. Meski dilakukan operasi pasar, namun hal itu tidak membantu banyak karena stock beras dari Bulog minim.Supratini (40), pedagang beras di Pasar Kosambi, Bandung, mengungkapkan, dalam sepekan ini harga besar medium yang asalnya Rp 5.800 per kg menjadi Rp 7.000 per kg."Setiap kita beli di distributor saat persediaan habis, harganya selalu naik. Rata-rata kenaikan Rp 400 hingga Rp 500 per hari. Dan hari ini harganya sudah mencapai Rp 7.000 per kg," ujarnya saat ditemui di kiosnya, Selasa (13/2/2007).Kondisi yang sama juga terjadi kios Budisari di pasar Derwati. Harga beras kualitas bagus di kios tersebut Rp 7.000 per kg. Sementara kualitas medium berkisar Rp 6.000 hingga Rp 6.500 per kg. Padahal dalam keadaan normal, harga kualitas bagus Rp 6.200 per kg dan kualitas medium Rp 5.500 per kg.Hal serupa juga terjadi di Pasar Astana Anyar. Ale Mulyana, pedagang beras di Pasar Astana Anyar mengatakan, dalam sepekan harga beras naik rata-rata Rp 500 per kg. Harga beras campuran yang paling jelek dijual seharga Rp 5.400 per kg naik sekitar Rp 600 dari harga sepekan lalu. Sedangkan beras kualitas medium yang tadinya dijual seharga Rp 5.500 saat ini sudah naik menjadi Rp 6.500 per kg."Kata distributor pasokan seret karena belum panen. Biasanya saya dapat 2 ton sehari, sekarang mesti keliling ke beberapa agen untuk dapat 1 ton hingga 1,5 ton," ujarnya.Menurut Ale harga saat ini adalah yang paling tinggi yang pernah dialaminya sepanjang berjualan beras. Diakuinya, Bulog melakukan operasi pasar dan memberikan berasnya ke kios.Namun, kata dia, tidak semua kios mendapatkan jatah beras yang dipatok seharga Rp 3700 tersebut. "Kalaupun ada kios yang dapat, paling banyak hanya dijatah 1 ton. Jadi saya kira tidak berpengaruh banyak" ujarnya.Meroketnya harga beras ini dikeluhkan para pembeli. Susi (36), warga Sindanglaya Bandung, mengatakan kenaikan harga beras saat ini sangat memberatkan konsumen khususnya masyarakat kecil."Kalau dulu dengan uang Rp 10.000 itu bisa beli 2 kg beras, sekarang cuma 1 kg. Saya bingung, kenapa seringkali harga beras naik. Dan saya yakin sebentar lagi pemerintah akan mengambil kebijakan impor beras. Ah, saya kira ini akal-akalan pemerintah saja," ujarnya dengan dana geram.
(ern/qom)