Saham Nike (NKE.N) anjlok 20% pada perdagangan hari Jumat (28/6/2024) ke posisi terburuk sejak pertama kali melantai di bursa saham pada 1980.
Nike saat ini tengah berjuang menghadapi kondisi pasar yang penuh persaingan. Investor diliputi kekhawatiran hilangnya pangsa pasar Nike karena banyaknya merek-merek baru seperti On dari Swiss dan Hoka dari Prancis.
Melansir Reuters, Senin (1/7/2024), pada Kamis lalu perusahaan memproyeksikan penurunan persentase pendapatan 2025 sebesar satu digit, dibandingkan dengan perkiraan analis yang memperkirakan kenaikan hampir 1%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nike berada pada titik di mana mereka menetapkan target konservatif dan menetapkan standar yang rendah," kata Kepala Strategi Pasar di B Riley Wealth, Art Hogan.
Akibatnya, saham Nike anjlok hingga 20%. Kondisi ini membuat kapitalisasi pasar Nike turun US$ 28,41 miliar atau setara Rp 464,5 triliun (kurs Rp 16.350).
Perkiraan tersebut menyeret saham para pesaingnya dan pengecer pakaian olahraga di seluruh Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat pada hari Jumat. Pengecer pakaian olahraga Inggris JD Sports (JD.L) kehilangan 5,4% pada penutupan hari Jumat, sementara Puma Jerman (PUMG.DE) turun 1%. Sedangkan Adidas (ADSGn.DE) sahamnya naik sedikit.
"Nike berada di bawah tekanan selama beberapa tahun sekarang. Saya tentu berpikir mereka memiliki peluang sekarang karena valuasinya telah diatur ulang menjadi sangat rendah untuk mulai mendapatkan sponsor, namun hal itu tidak akan terjadi hari ini atau minggu ini," tambah Hogan.
Menurut GlobalData, pangsa pasar perusahaan di AS dalam kategori alas kaki olahraga turun menjadi 34,97% pada tahun 2023, dari 35,37% pada tahun 2022, dan 35,40% pada tahun 2021.
Sementara menurut laporan penelitian RBC yang dirilis pada bulan Juni, merek perlengkapan olahraga lainnya seperti Hoka, Asics, New Balance, dan On menyumbang 35 persen pangsa pasar global pada tahun 2023 dibandingkan dengan 20% yang dikuasai pada periode 2013-2020.
Untuk menekan penurunan penjualan yang semakin parah, Nike telah mengurangi kelebihan pasokan merek, termasuk Air Force 1, sebagai bagian dari rencana pemotongan biaya senilai $2 miliar yang diluncurkan akhir tahun lalu. Raksasa pakaian olahraga ini juga mengubah jajaran produknya dengan meluncurkan sepatu kets baru seharga US$ 100 ke bawah di seluruh dunia untuk menarik konsumen yang memperhatikan harga.
Simak Video 'Rencana Nike PHK 740 Karyawan':