Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah jika penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN sakit. Dia mengatakan, PMN itu digunakan BUMN untuk menjalankan penugasan dan pengembangan usaha.
Sebagai contoh, PMN yang diusulkan untuk pembangun tol di Sumatera. PMN ini dibutuhkan karena tol di sana belum ekonomis.
"Yang pasti PMN itu diberikan, biasanya kita minta, itu untuk penugasan, contoh BUMN ditugaskan untuk membangun jalan tol ke Sumatera, misalnya. Itu penugasan. Kenapa? Karena kan memang belum ekonomis, maka BUMN yang mengerjakan, maka dia ditugaskan," katanya di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Dia juga mencontohkan, PMN untuk PT PLN (Persero) yang digunakan untuk listrik di pedesaan. Kemudian, ada juga PMN yang ditujukan untuk menopang kredit usaha rakyat (KUR).
Dia bilang, sekitar 70-80% PMN untuk penugasan. Dia juga mengatakan, PMN bukan untuk menutup kerugian.
"Bisa dibilang hampir 70-80% PMN kita itu penugasan, jadi bukan untuk rugi. Misalnya kemarin gitu ya ada Biofarma, itu minta PMN langsung dihubungkan sama anaknya yang namanya Indofarma, urusan pinjol lagi, nggak ada urusannya, karena itu dipakai untuk pembuatan pabrik ataupun mesin baru untuk vaksin," katanya.
Untuk diketahui, Komisi XI DPR RI telah menyetujui pemberian PMN kepada BUMN tahun anggaran 2024. PMN yang diberikan berupa tunai dan non tunai.
Pemberian PMN tunai tahun anggaran 2024 diberikan kepada enam BUMN dengan total dana yang diberikan sebesar Rp 12,9 triliun. Kemudian, sebanyak 12 BUMN diberikan PMN non tunai.
(acd/das)