Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta punya rencana besar agar transportasi umum dapat mudah ditemui di semua sudut ibu kota. Targetnya, setiap 500 meter masyarakat bisa menemukan transportasi umum.
Kepala Unit Pengelola Sistem Jalan Berbayar Elekronik (SPBE) Dinas Perhubungan DKI Jakarta Zulkifli mengatakan hal ini adalah perwujudan strategi penyediaan transportasi umum dengan sistem kewilayahan.
Zulkifli mengklaim sejauh ini 87,5% wilayah Jakarta sudah mendapatkan akses transportasi umum. Rencananya, dua tahun lagi 100% wilayah Jakarta bakal mendapatkan akses transportasi umum yang terintegrasi. Bila sudah 100% cakupan wilayah transportasi umum tercapai, warga bisa menemukan transportasi umum setiap 500 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jakarta sekarang pakai sistem coverage atau seluruh wilayah Jakarta, memang saat ini masih di angka 87,5%, namun harapan kita 2 tahun ke depan sudah mencapai 100%. Artinya setengah kilo atau 500 meter dari asal perjalanan orang itu sudah bisa mendapatkan yang namanya SAUM atau Sistem Angkutan Umum," papar Zulkfili ditemui di Hotel All Season Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).
Sebelumnya, Zulkfili menerangkan strategi penyediaan transportasi umum di Jakarta cenderung menggunakan sistem koridor. Artinya, transportasi umum tidak merata kehadirannya di sudut-sudut kota Jakarta.
"Jadi Jakarta itu dulu membangun sistem transportasi berdasarkan atas corridor base, jadi koridor 1 sampai koridor 13, sehingga di koridor itu saja yang ramai layanannya, di daerah lain mungkin sulit dan tidak mendapatkan akses transportasi. Sekarang kita dasarnya adalah coverage, people near transit," beber Zulkifli.
Dia menegaskan kembali target besarnya warga Jakarta bisa menemukan layanan transportasi umum setiap 500 meter sekali. Baik itu bus Transjakarta, MRT, LRT, maupun yang bentuknya feeder seperti mikrotrans ataupun bus kecil.
"Kita ingin pada jarak 500 meter dari asal perjalanan dia sudah bisa mendapatkan atau dilayani oleh angkutan umum," tegas Zulkifli.
(hal/hns)