Pembangunan Sarana Jaya melakukan kerja sama dengan BPC HIPMI Kepulauan Seribu untuk membuka peluang usaha. Langkah ini mendukung transformasi Jakarta menjadi kota global dan Kepulauan Seribu sebagai magnet wisata.
"Merujuk kontribusi sebesar 17,8% terhadap ekonomi nasional, Jakarta dipastikan tetap menjadi pilar sekaligus motor perekonomian nasional," kata Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Andira Reoputra, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7/2024).
Andira menuturkan tidak berlebihan jika berbicara Jakarta adalah pusat perekonomian nasional dan bertransisi sebagai Kota Global. Mengingat Jakarta memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 3.200 triliun, menjadi yang tertinggi secara nasional dengan konversi 16,6% dari share secara nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andira menyebut banyak potensi bisnis di wilayah Kepulauan Seribu yang menjadi menjadi barometer pariwisata di Kota Jakarta, sebagai pilar untuk menunjang percepatan Jakarta menjadi Global City.
![]() |
Perumda Sarana Jaya memandang Kepulauan Seribu dapat dibangun bisnis pariwisata, hotel dan resort, hunian terjangkau bagi masyarakat, hingga menjadi rumah besar bagi pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
"Saya melihat, banyak spot-spot yang dapat kita bangun menjadi tempat wisata kelas dunia, tentunya dengan dukungan pengusaha lokal. Tidak sedikit aset-aset milik Pemprov DKI Jakarta di sana yang memiliki nilai bisnis potensial, layaknya Kota Global dunia lainnya," terang Andira.
"Melalui kolaborasi dengan BPC HIPMI Kepulauan Seribu, investasi di ujung DKI Jakarta ini dapat menjadi salah satu motor kuat, untuk mengakselerasi tujuan kita bersama, mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global didukung dengan tertib administrasi dan prinsip tata kelola yang baik," sambungnya.
Sementara itu, Ketum BPC HIPMI Kepulauan Seribu, Rangga Derana Niode mengatakan jika para pengusaha khususnya di Kepulauan Seribu, sangat optimis dengan potensi pertumbuhan investasi dan bisnis di wilayah mereka.
"Kota global memiliki beragam definisi, salah satunya yaitu sebuah kota yang berperan penting dalam mengintegrasikan ekonomi transnasional. Kota global juga mampu menarik modal, barang, sumber daya manusia, gagasan, serta informasi secara global. Semua itu, ada di Kepulauan Seribu," timpal Rangga.
Calon Ketum BPD HIPMI JAYA ini juga menyebut Jakarta menjadi wilayah yang paling familiar di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Hal demikian dibuktikan dengan angka realisasi penanaman modal asing sebesar US$ 3,7 miliar atau Rp 53,8 triliun pada tahun 2022.
"Melihat data tersebut, tidak berlebihan jika saya katakan mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global, bukanlah suatu keniscayaan. Apalagi dengan peran aktif dan dukungan nyata, seperti dilakukan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya," pungkasnya.
(anl/ega)