RI Butuh 800 Juta Bibit Kakao, tapi Baru Tersedia 2 Juta Bibit

RI Butuh 800 Juta Bibit Kakao, tapi Baru Tersedia 2 Juta Bibit

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 12 Jul 2024 16:12 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan. (Dwi Rahmawati/detikcom).
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan. (Dwi Rahmawati/detikcom).
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia butuh 800 juta bibit kakao. Kebutuhan ini muncul di tengah target Indonesia menggenjot produksi kakao, bahkan masalah ini sampai dibahas dalam rapat internal di Istana Kepresidenan.

Luhut mengatakan penambahan bibit kokoa dibutuhkan di tengah kondisi produksi bibit yang ada saat ini hanya ada sekitar 2 juta. Menurutnya, fasilitas Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH), Humbang Hasundutan, Sumatra Utara (Sumut) dapat memproduksi hal tersebut.

Lewat fasilitas TSTH di Humbang Hasundutan, Luhut yakin Indonesia bisa mempunyai kualitas bibit yang baik karena menerapkan teknologi genomic alias rekayasa genetika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kokoa itu dia butuh 800 juta bibit, kita hanya punya 2 juta bibit. Nah jadi itu bisa diprogram genomic di sini," ujar Luhut dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).

Menurutnya, fasilitas TSTH di Humbang Hasundutan saat ini terus disiapkan untuk tahap kedua. Direncanakan akan selesai pada bulan Februari, dan kemudian di bulan Maret 2025 akan diresmikan langsung oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

ADVERTISEMENT

"Jadi nanti mungkin Presiden terpilih bisa meresmikan tempat ini pada bulan Maret, dan di situ juga ada hasil genomic-nya yang bisa dilaporkan ke presiden terpilih," tambah Luhut.

(hal/rrd)

Hide Ads