Elon Musk Dikabarkan Beri Sumbangan Besar ke Timses Donald Trump

Elon Musk Dikabarkan Beri Sumbangan Besar ke Timses Donald Trump

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 13 Jul 2024 20:45 WIB
Elon Musk saat pidato dalam pembukaan WWF ke-10 di ITDC The Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Elon Musk saat pidato dalam pembukaan WWF ke-10 di ITDC The Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Miliarder Elon Musk dikabarkan telah memberi sumbangan kepada tim sukses Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Jumlah yang diberikan pemilik produsen mobil listrik, Tesla itu cukup besar.

Mengutip Reuters, Sabtu (13/7/2024) menurut laporan Bloomberg sumbangan untuk tim sukses Donald Trump diberikan kepada sebuah kelompok bernama America PAC. PAC merupakan sebuah kelompok yang dapat menerima kontribusi tak terbatas untuk aktivitas politik.

Sebelumnya, pada Maret, Trump bertemu dengan Elon Musk. Kabarnya pertemuan itu juga diiringi sumbangan Musk kepada Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menanggapi laporan pertemuan tersebut, Musk membantah dukungan kepada siapapun calon Presiden AS. Ia menyampaikan bantahan melalui akun X pribadinya.

"Untuk lebih jelasnya, saya tidak menyumbangkan uang kepada salah satu calon Presiden AS," tulis dia.

ADVERTISEMENT

Pada Mei, dia juga membantah isu bahwa dirinya akan menjadi penasihat kepresidenan Trump.

Menanggapi kabar Musk mendukung Trump, Juru bicara kampanye Biden, James Singer mengatakan bahwa Musk tahu Trump adalah orang yang tidak cukup kompeten.

"(Trump) orang bodoh yang akan menjual Amerika, memotong pajaknya sambil menaikkan pajak kelas menengah sebesar US$ 2.500," tambahnya.

Meski begitu, Musk dalam beberapa tahun terakhir terlihat semakin condong ke Partai Republik karena telah membenahi reputasi dan penjualan Tesla.

Jika benar Musk mendukung Trump hal ini seharusnya telah tergambar sejak beberapa tahun terakhir karena dia secara terbuka terus mengkirtik kebijakan Biden mengenai imigrasi dan kendaraan listrik.

(ada/ara)

Hide Ads