PT Whitesky Aviation buka suara soal kecelakaan helikopter yang terjadi di Bali. Kecelakaan itu terjadi karena helikopter tersangkut benang atau tali layangan.
VP Governance, Risk, and Compliance (GRC) Whitesky I Gede Bambang Nirayana mengatakan pihaknya sudah melaporkan hal ini ke Kementerian Perhubungan. Menurutnya investigasi kejadian ini sedang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kejadian ini sudah kami laporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan KNKT, untuk itu perkembangan selanjutnya menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang (KNKT)," ujar Bambang Narayana dalam keterangannya, Jumat (19/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjabarkan pada pukul 14:36 WITA sore tadi berdasarkan data dari sistem flight following pihaknya, telah terjadi upaya pendaratan darurat yang disebabkan terlilit tali (nylon) layangan sesuai informasi yang diberitakan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV di Bali.
Bambang Narayana mengatakan lilitan tali layangan itu berakibat pada rusaknya helicopter Bell-505 JRX registrasi PK-WSP milik PT. Indo Aviasi Perkasa (Bali Heli Tour) di Suluban Pecatu Kuta Selatan Bali yang dioperasikan di bawah AOC PT Whitesky Aviation.
Jumlah penumpang sebanyak empat orang terdiri dari dua orang WN Australia, dua orang WNI, dan satu pilot. Bambang menyatakan semua yang ada di helikopter selamat.
"Semua dalam kondisi selamat namun mengalami luka luka ringan atau sedang, serta saat ini sedang dalam pemeriksaan dan penanganan di rumah sakit setempat," pungkas Bambang Narayana.
(hal/rrd)