Pernah Jadi Gubernur BI, Ini Rekam Jejak Burhanuddin Abdullah Komut PLN

Pernah Jadi Gubernur BI, Ini Rekam Jejak Burhanuddin Abdullah Komut PLN

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 23 Jul 2024 14:21 WIB
Burhanuddin Abdullah
Burhanuddin Abdullah (Foto: Mukhlis Dinillah)
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir merombak susunan komisaris PT PLN (Persero). Erick Thohir menunjuk mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah sebagai komisaris utama, dan politikus Partai Demokrat Andi Arief sebagai komisaris independen.

Dikutip dari laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (23/7/2024), Burhanuddin Abdullah lahir di Garut, Jawa Barat 10 Juli 1947. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

Dalam karirnya, Burhanuddin pernah menjabat juga sebagai Gubernur Bank Indonesia dan Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF). Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2003-2006 dan terpilih kembali untuk periode 2006-2008.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk riwayat pendidikan, Burhanuddin tercatat pernah menempuh studi di Universitas Padjajaran Bandung, Michigan State University Amerika Serikat dan Universitas Diponegoro.

Pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu, Burhanuddin Abdullah tercatat sebagai Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

ADVERTISEMENT

Sementara, Andi Arief saat ini tercatat sebagai Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat. Dikutip detikNews, Andi Arief diketahui mengenyam pendidikan di FISIP Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Andi Arief juga mantan aktivis. Kala menjadi Ketua Senat Mahasiswa FISIP UGM 1993-1994, dia dengan sejumlah aktivis mahasiswa membentuk Komite Penegak Hak Politik Mahasiswa (Tegaklima). Pada 1998, Andi termasuk salah satu di antara belasan aktivis mahasiswa yang diculik karena dianggap membahayakan rezim Orde Baru sebelum akhirnya dilepaskan.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menunjuk Andi Arief sebagai Komisaris PT Pos Indonesia. Pada 2008, atau setahun menjelang pilpres, Andi Arief menyatakan mundur.

Pada tahun yang sama, Andi Arief maju sebagai Wakil Gubernur Lampung berpasangan dengan calon Gubernur Muhajir Utomo dari jalur independen. Namun pencalonannya kandas.

Kala SBY menjabat kedua kalinya sebagai presiden untuk periode 2009-2014, Andi Arief didapuk sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Simak juga Video 'BI-Rate Tetap 6,25% untuk Jaga Stabilitas':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/das)

Hide Ads