Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan produksi beras bisa mencapai 1-2 juta ton. Namun, memang diakui ancaman kekeringan di Indonesia ada di depan mata.
Meski begitu, ancaman itu diyakini bisa teratasi dengan pengadaan pompa air di berbagai wilayah produksi beras. Dia yakin produksi beras bisa meningkat hingga 1-2 juta ton.
"Mudah-mudahan bisa lebih tinggi daripada 700 ribu (ton) itu ke depan sampai Desember, mudah-mudahan jangan di bawah 1 juta ton, tapi 1 sampai 2 juta ton," kata Amran ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dua bulan belakangan ini, meski Indonesia dilanda cuaca panas ekstrem, produksi beras meningkat. Dia mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa dalam dua bulan terakhir produksi beras meningkat 700 ribu ton.
"Karena sekarang ada El Nino, kekeringan overlap tapi kita mampu meningkatkan produksi du bulan ini kurang lebih 700 ribu ton," ucapnya.
Untuk pengadaan pompa air sampai Desember ditargetkan bisa disalurkan mencapai 62.378 unit. Saat ini sudah ada 31.749 unit yang telah terkontrak, dan yang belum terkontrak 31.629 unit. Sementara yang sampai di daerah mencapai 26.007 unit. Pompa yang masih dalam proses pengiriman mencapai 5.742 unit.
Kementan juga melakukan optimalisasi lahan rawa untuk menambah lahan produksi padi. Target optimalisasi lahan rawa tahun ini ditargetkan 360.000 hektare (ha) yang berada di 12 Provinsi.
Amran menargetkan penambahan lahan dari lahan rawa bisa mencapai 1 juta hektare. Menurutnya dengan begitu produksi dan stok beras ke depan dipastikan aman.
"Kalau pompa bisa terpasang sampai Desember dengan baik dan meningkatkan perluasan areal tanam (PAT) katakanlah target kita 500.000-1.000.000, tahun berikutnya Insya Allah aman, kami yakin aman karena kita sudah persiapkan dari sekarang," pungkasnya.
(ada/ara)