Cerita Penjual Kaset Pita Blok M Bertahan dari Perubahan Zaman

Cerita Penjual Kaset Pita Blok M Bertahan dari Perubahan Zaman

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 02 Agu 2024 13:37 WIB
Penjual Kaset Blok M
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Perkembangan teknologi membuat gaya hidup terus berkembang, termasuk bagaimana cara mendengarkan musik. Saat ini sebagian besar orang mungkin mendengarkan lagu favorit mereka melalui digital streaming platform (DSP) atau layanan streaming digital.

Meski begitu, ternyata masih ada yang menikmati musik dengan teknologi lawas seperti kaset pita atau banyak juga dikenal dengan tape. Kaset pita yang dianggap jadul, nyatanya masih memikat banyak orang.

Salah seorang penjual kaset di toko Storage Vintage, Blok M Square, Adel, mengatakan banyak orang masih mendengarkan musik dari rekaman zaman dulu karena suaranya yang khas, berbeda dengan compact disc (CD) atau pun platform streaming digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau CD itu kan sudah mulai digital ya, jadi suaranya sudah jernih. Beda sama tape atau vinyl yang masih ada kesan analognya. Beda lah suaranya, sama kaya yang streaming kaya YouTube gitu kan suaranya sudah jernih banget tuh," kata Adel saat ditemui detikcom, Jumat (2/8/2024).

Adel menyebut banyak juga pembeli yang datang karena pengaruh media sosial. Kondisi ini terjadi khususnya untuk generasi muda yang tak begitu mengenal teknologi lawas.

ADVERTISEMENT

"Banyak juga yang mungkin lihat di TikTok gitu dengar lagu pakai kaset gitu kan, awalnya ikutan, penasaran, ujung-ujungnya suka," papar Adel.

Selain itu, menurutnya banyak lagu lama semisal tahun 1980-an ke bawah tidak tersedia di layanan platform digital. Sehingga mereka yang ingin menikmati lagu-lagu lama ini lebih memilih untuk menggunakan kaset pita atau tape.

Penjual Kaset Blok MPenjual Kaset Blok M Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

"Kadang Indonesia itu kan kurangnya kan mengarsipkan arti-artinya itu ke digital. Coba deh cari artis-artis Indonesia yang tahun 80an ke bawah, pasti nggak ada. Tapi kalau orang barat, artis-artis luar pasti masih ada," ucap Adel

"Makanya mereka larinya ke kaset, karena adanya di kaset. Jadi kadang mereka dengar ada yang nyanyi, di cari lagunya di YouTube, nggak ada. Larinya ke kaset," jelasnya lagi.

Atau menurutnya pilihan lain bagi mereka yang ingin mendengar musik bergaya vintage adalah vinyl. Namun biasanya mereka yang mendengarkan lagu dengan cara ini memiliki kondisi ekonomi yang cukup tinggi, sebab baik kaset vinyl atau alat pemutar musiknya cukup mahal.

"Kalau vinyl kan harga satu piringannya saja sudah berapa, Rp 500 ribu - 1 juta. Kalau beli kaset gini bisa dapat 5 bisa dapat 10. Belum pemutar musiknya, mahal itu. Kalau kaset kan masih bisa pakai walkman atau (tape radio) compo yang rada murah," ucap Adel.

Senada dengan itu penjual kaset lain di Blok M Square dari toko Kedai Musik bernama Andri mengatakan hingga saat ini masih banyak orang berburu kaset pita lama karena terpengaruh media sosial.

"Mungkin karena lihat di medsos ya, dari situ mungkin mereka jadi tertarik. Akhirnya dari FOMO jadi suka beneran," ucapnya.

Kemudian ada juga yang mencari kaset-kaset ini karena ingin mengenang masa lalu alias nostalgia. Khususnya bagi mereka yang masa mudanya ditemani lagu-lagu rekaman dalam kaset pita.

"Ya ada juga yang mencari karena ingin dengar lagu lama kan. 'Wah ini lagu pas saya masih kecil','ini lagu yang saya dengarkan saat lagi dekat sama si ini nih'," papar Andri.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads