Tren suku bunga tinggi, fluktuasi nilai tukar mata uang dan harga komoditas, perubahan kebijakan perdagangan internasional, dan ketegangan geopolitik dapat berdampak signifikan pada stabilitas keuangan perusahaan menjadi tantangan untuk perekonomian ke depan.
Karena itu dibutuhkan adaptasi agar perusahaan bisa menghadapi perubahan ekonomi global yang cepat agar responsif dalam mengelola risiko-risiko tersebut, termasuk diversifikasi portofolio bisnis dan manajemen risiko yang cermat.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara 5th Year Anniversary CFO Club mengungkapkan di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, pengelolaan likuiditas yang efektif tentu menjadi hal yang sangat krusial. CFO harus memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk mendukung operasi sehari-hari dan menghadapi situasi darurat. Selain itu, akses ke modal juga menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi perusahaan yang ingin berkembang dan melakukan ekspansi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menghadapi masa depan, CFO yang adaptif, inovatif, dan visioner akan menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam meraih peluang di tengah ketidakpastian. Pada saat bersamaan, inovasi teknologi juga tidak dapat dilepaskan dari dunia bisnis dewasa ini. Perkembangan teknologi yang pesat, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan otomatisasi, menawarkan peluang sekaligus tantangan bagi CFO.
Direktur Keuangan (CFO) PT Petromine Energy Trading Yuanita Rohali diangkat menjadi President CFO Club Indonesia menggantikan Dasrul Chaniago yang telah memimpin CFO Club Indonesia sejak tahun 2019.
Yuanita mengatakan penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan wawasan yang lebih mendalam melalui analisis data yang canggih. Meski demikian, CFO juga harus mengatasi tantangan terkait dengan integrasi teknologi baru, keamanan data, dan perubahan budaya kerja.
Kemampuan untuk memimpin transformasi digital pun menjadi kunci kesuksesan. "Untuk itu kami di CFO Club Indonesia telah banyak melakukan kolaborasi dengan beberapa technology company untuk melakukan workshop, pelatihan, kolaborasi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para CFO di bidang technology digital," ujar Yuanita dalam keterangannya ditulis Jumat (2/8/2024).
Sekretaris Jenderal CFO Club Indonesia, Alvin Christian menambahkan bahwa "Lingkungan regulasi yang semakin kompleks juga menjadi tantangan bagi CFO. Perusahaan harus mematuhi berbagai peraturan baru yang berkaitan dengan pelaporan keuangan, pajak, lingkungan, hingga tanggung jawab sosial.
CFO pun kemudian dituntut untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem dan proses yang memadai untuk mematuhi semua regulasi ini, serta menjalin komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan. Kegagalan dalam mematuhi regulasi dapat berakibat pada denda yang signifikan dan reputasi perusahaan yang tercoreng.
"Kami di CFO Club Indonesia memiliki department Regulatory & Accounting Standard yang rutin mengupdate para anggota kami tentang peraturan-peraturan yang baru berikut mengadakan diskusi dan seminar tentang hal ini," ujar dia.
Investasi dalam pelatihan dan pengembangan profesional menjadi semakin penting untuk memastikan kesiapan tim dalam mendukung strategi perusahaan. Kami di CFO Club memiliki Department Community Development yang siap dengan program-program terbaru untuk men-develop tim keuangan dan future CFO.
Seiring dengan berbagai tantangan yang dihadapi, CFO Club Indonesia, di usianya yang ke-5, memiliki peran yang semakin strategis dan multidimensional dengan 3 pilar kunci: kolaborasi, inklusif, education & development.
Bersamaan dengan acara tersebut, CFO Club Indonesia menyelenggarakan Rapat Umum Anggota (General Member Meeting), yang diantaranya adalah pergantian pengurus CFO Club Indonesia. Dalam susunan kepengurusan yang baru, posisi Sekretaris Jenderal ditempati oleh Alvin Christian, Direktur Keuangan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dan posisi Bendahara ditempati oleh Hendry, Managing Partner KAP Hendry, Ferdy & Rekan.
(kil/kil)