UMKM Wajib Tahu! Ini Caranya Agar Transaksi Tak Dicurangi Pembeli

UMKM Wajib Tahu! Ini Caranya Agar Transaksi Tak Dicurangi Pembeli

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 07 Agu 2024 13:30 WIB
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo/Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta -

Digitalisasi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak hanya mempermudah, tapi juga ada celah kecurangan di segi pembayaran. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini meluncurkan QRIS sound.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan QRIS sound dapat berbunyi saat pembayaran masuk.

"Hari ini akan launching QRIS sound. QRIS-nya akan bersuara apabila kita melakukan transaksi," kata Ratu dalam acara Jakarta International Investment, Trade, Tourism, and SME Expo (JITEX) 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Ratu menyebut modus yang dilakukan pembeli untuk menipu transaksi pembayaran. Dia bilang, pembeli akan menyimpan bukti transaksi lalu datang kembali dan membayar dengan bukti transaksi yang sama.

Untuk itu, dengan ada QRIS sound ini, Ratu menilai dapat mencegah pelaku UMKM tertipu pembeli. Dia berkomitmen pihaknya akan terus membentengi UMKM dengan segala cara agar dapat naik kelas.

ADVERTISEMENT

"Jadi UMKM-nya tidak akan kena tipu lagi. Karena biasanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab berbelanja ke UMKM memperlihatkan handphone-nya bahwa lihat nih sudah transaksi. Ternyata itu disimpan, terus besok kalau dia mau belanja lusa, kalau mau belanja pakai itu terus dilakukan ke UMKM," imbuhnya.

Pihaknya juga telah menyediakan wadah bagi UMKM bernama Jakpreneur. Dalam program tersebut, pelaku UMKM akan dibina, mulai dari pendaftaran, pelatihan, pendampingan untuk mengurus izin, pemasaran, hingga membuat laporan keuangan yang baik. Pasalnya, banyak UMKM yang tidak berkembang lantaran tidak dapat mengelola keuangan dengan baik.

"UMKM banyak yang gagal karena tidak bisa membuat laporan keuangan. Sering suaminya minta uang, ambil dari kantong kiri. Anaknya minta jajan, ambil juga dari kantong yang sama. Bagaimana usahanya akan berlanjut?" terangnya.

(ara/ara)

Hide Ads