Hilirisasi Nikel PT GNI Dorong Kesejahteraan Masyarakat Lokal

Hilirisasi Nikel PT GNI Dorong Kesejahteraan Masyarakat Lokal

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Jumat, 09 Agu 2024 17:52 WIB
REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad
Jakarta -

Pemerintah terus mendorong RI sebagai pemain penting di industri nikel global. Hal ini bisa dilihat dari produksi bijih nikel yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan keterangan pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 132/2024 tentang Neraca Sumber Daya dan Cadangan Minerba Nasional Tahun 2023, tercatat realisasi produksi bijih nikel Indonesia sepanjang 2023 hampir mencapai 200 juta ton, tepatnya 175.617.183 ton. Bahkan secara keseluruhan, Indonesia mampu menyumbang 50% produksi nikel di dunia.

Pencapaian ini didukung oleh potensi nikel RI yang melimpah. Selain itu juga berkat program hilirisasi nikel yang didorong pemerintah. Agenda hilirisasi merupakan kegiatan dalam mengubah ekspor bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang memiliki nilai tambah. Tak dipungkiri, hilirisasi tersebut juga menimbulkan multiplier effect terhadap perekonomian daerah dan negara di berbagai sektor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan nilai ekspor nikel dari program hilirisasi meroket signifikan. Tak tanggung-tanggung, nilainya bisa naik hingga menembus Rp 500 triliun.

"Saat sebelum dibangun industri smelter, kita mengekspor mentah bertahun-tahun. Ekspor yang hanya mentahan nikel, nilainya setiap tahun kurang lebih Rp 30 triliun. Begitu smelter dibangun ekspor kita mencapai Rp 500 triliun," kata Jokowi dikutip dari laman CNBC, Senin (1/7/2024).

ADVERTISEMENT

Mengutip hasil studi yang dilakukan, Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), terdapat 3 provinsi penghasil nikel terbesar di Indonesia. Sulawesi Tengah (Sulteng) salah satunya. Adapun perusahaan yang memiliki smelter besar di wilayah tersebut yakni, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI).

Dampak Menyeluruh Hilirisasi Nikel Dongkrak Kesejahteraan Masyarakat

Melalui smelter nikel di kawasan Morowali Utara, kehadiran PT GNI turut memberikan dampak ekonomi positif. Tidak hanya bagi perusahaan dan negara, tapi kehadirannya juga mendorong kesejahteraan masyarakat di daerah dan area sekitar kawasan industri.

Serap Ribuan SDM Lokal

Keberadaan industri smelter semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Morowali Utara. Dari sisi perusahaan, PT GNI berkomitmen untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja lokal. Diketahui hingga saat ini perusahaan telah merekrut ribuan karyawan yang berasal dari warga sekitar lingkar industri, baik pada tahap konstruksi maupun operasional.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengungkapkan perusahaan akan terus melakukan perekrutan karyawan yang berasal dari warga sekitar sebagai komitmen perusahaan untuk dapat berkontribusi positif bagi masyarakat. Dengan begitu manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat di Morowali Utara terus bertambah, terutama dalam hal peningkatan pendapatan dan taraf hidup.

"Dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja di PT GNI, maka dampak ekonomi bagi warga di Morowali Utara akan terus bergeliat roda perekonomiannya. Sektor lain pun akan merasakan dampaknya, yaitu semakin bertumbuhnya UMKM," ungkap Mellysa.

Ciptakan Peluang Ekonomi Baru bagi Masyarakat Desa

Di samping itu, kehadiran industri smelter nikel turut menggeliatkan aktivitas ekonomi di berbagai sektor. Peningkatan aktivitas ekonomi ini telah menciptakan berbagai peluang usaha baru bagi warga desa setempat.

Salah satu desa yang merasakan manfaatnya adalah Desa Bunta. Yusi Simamora, salah seorang penjual toko material di Desa Bunta, mengungkapkan perusahaan industri smelter ikut berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Seperti dirinya, yang terinspirasi membuka toko bangunan karena melihat peluang dari pembangunan di sekitar smelter. Hingga kini, tokonya yang semula kecil terus berkembang dan semakin besar.

"Puji Tuhan, dampaknya cukup baik, semakin ramai dan semakin banyak orang yang membutuhkan bahan-bahan untuk membangun rumah, banyak pembeli yang kita rasakan," ungkap Yusi.

Dukung Peningkatan Kapasitas Masyarakat

Selain mendorong perekonomian daerah, PT GNI juga kerap mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill masyarakat. Seperti memberikan pelatihan hingga pendampingan bagi masyarakat kelompok menjahit lewat program Penjahit Mandiri Berkah Masyarakat Jaya atau disingkat 'Peri Berkarya.

Dalam pelaksanaan program ini, perusahaan bekerja sama dengan PT Stardust Estate Investment (PT SEI) dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, memfasilitasi kelompok menjahit dengan memberikan sejumlah alat dan mesin jahit untuk membantu kegiatan operasional pengadaan seragam perusahaan.

Selain itu, PT GNI juga memberikan pendampingan, pengurusan izin pelatihan manajemen keuangan hingga monitoring bagi pelaku usaha produk olahan ikan bandeng melalui program Bina Produk UMKM Pangan atau disingkat 'Biduk Umpan'. Diharapkan, beberapa inisiasi program yang diberikan tersebut dapat meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat desa lingkar industri.

Berbagai inisiasi program tersebut merupakan salah satu komitmen besar PT GNI untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan semua pihak agar bersama-sama dapat menciptakan dan mewujudkan aspek pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

Berkat seluruh kontribusi ini, perekonomian masyarakat di Morowali Utara turut meningkat. Data BPS menunjukkan ekonomi Morowali Utara pada 2023 tumbuh sebesar 11,91% dibandingkan dengan 2022. Di sisi lain, angka kemiskinan di Morowali Utara pun merosot dari 13,90 persen pada 2021, menjadi 12,29 persen pada 2022. Lalu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga menurun di angka 2,23 persen pada 2023.

Halaman 2 dari 2
(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads