Momentum HUT Kemerdekaan RI, Mentan Amran Soft Launching B50

Momentum HUT Kemerdekaan RI, Mentan Amran Soft Launching B50

Hana Nushratu Uzma - detikFinance
Minggu, 18 Agu 2024 17:05 WIB
Kementan
Foto: Dok. Kementan

Dengan begitu B-50 akan memberikan dampak ekonomi, dampak politik, dan seluruhnya, sebagai contoh negara di benua Eropa, membutuhkan 2,6 juta kl (kiloliter) per tahun.

"Jadi sudah jelas target kita adalah bersiap untuk implementasi penggunaan biodiesel B50. Melalui kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri sebagai pelopor implementasi B50 di tanah air," tegas Amran.

Sebagai informasi, Pemerintah terus berupaya wujudkan kemandirian energi nasional, salah satunya dengan mengakselerasi implementasi pengembangan biodiesel B50. Pasalnya, Biodiesel dapat diandalkan untuk menjadi alternatif mengganti bahan bakar fosil yang mulai terbatas pasokannya, dan biodiesel berperan strategis karena memiliki pengaruh positif dalam berbagai aspek khususnya aspek lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Industri kelapa sawit Indonesia masih harus menghadapi berbagai tantangan di tahun 2024. Dari sisi ekonomi global, ketidakpastian masih membayangi pertumbuhan ekonomi global khususnya negaranegara maju.

Amerika Serikat masih dilanda inflasi yang di atas target, China sebagai salah satu konsumen terbesar 2 minyak sawit juga masih bergulat dengan pelemahan ekonomi pasca COVID-19, begitu juga dengan Eropa dimana kondisi ekonominya melemah dengan defisit fiskal yang meningkat diiringi inflasi yang masih tinggi.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, eskalasi geopolitik global kian memanas, diperkirakan prospek industri sawit tahun 2024 mempunyai kecenderungan bahwa konsumsi dalam negeri diperkirakan akan terus mengalami kenaikan, terutama untuk kebutuhan pangan, industri oleokimia dan kebutuhan energi (biodiesel) dengan adanya menuju implementasi Biodiesel (B50), harga minyak nabati dunia termasuk minyak kelapa sawit tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun 2023.

Untuk memastikan peningkatan produksi dan menjamin terpenuhinya kebutuhan minyak sawit dalam negeri dan ekspor, pemerintah bersama swasta berupaya melalui beberapa kegiatan pengembangan kebun sawit untuk energi (dedicated area) khususnya pada kawasan yang sudah terdegradasi, sehingga kebutuhan minyak sawit untuk energi tidak mengganggu kebutuhan untuk pangan, industri dalam negeri dan ekspor.

Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Asisten Khusus Menhan Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr Sjafrie Sjamsoeddin, Wakasad Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Owner PT Jhonlin Group Andi Syamsudin Arsyad, pengurus GAPKI, pengurus APROBI, Ketua Working Group B50 Andi Nur Alamsyah, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq, Sekjen Kementerian ESDM Deden Kusdiana, serta Plt Dirjen Perkebunan Heru Tri Widarto.

Didampingi Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr Sjafrie Sjamsoeddin, Amran menjajal mobil road test B50 yang telah menggunakan bahan bakar biodiesel B50 selama beberapa bulan terakhirnya.

"Ini adalah hari yang berbahagia, dimana B50 langsung kita ujicoba terdengar engine-nya sangat bagus dan normal," pungkasnya.


(akn/ega)

Hide Ads