PT WBG Bandung Normal, Tapi Papan Nama Ditutup
Selasa, 06 Mar 2007 14:04 WIB
Bandung - Jika kantor pusat PT Wahana Bersama Globalindo (WBG) Indonesia di Jakarta sudah kosong melompong ditinggalkan pengelolanya, lain halnya dengan cabangnya di Bandung. Meski papan nama perusahaan telah ditutup oleh gorden merah, namun pihak manajemen perusahaan mengaku aktifitas bisnis masih berjalan normal. Dari pantauan detikFinance pukul 10.00 WIB, Selasa (6/3/2007), tidak terlihat adanya nasabah yang bertransaksi di kantor PT WBG cabang Bandung yang berada di lantai 8 Wisma Lippo, Jalan Gatot Subroto Bandung. Plang papan nama perusahaan pun yang berada di lobi, ditutup oleh gorden merah. Sementara terlihat satu dua resepsionis yang hanya duduk-duduk. "Saya tidak tahu kenapa plang nya ditutup, itu kebijakan direksi," ujar Asisten Manajer Marketing PT WBG Deky Suwarna saat ditemui di ruang kerjanya. Deky membantah jika aktifitas perusahaan hari ini tidak berjalan normal. Menurutnya para karyawan semua masuk seperti biasanya. "Kantor di Bandung baik-baik saja. Saya tidak tahu kondisi di Jakarta dan Surabaya. Pokoknya kami baik-baik saja," katanya. Ketika disinggung mengenai menghilangnya Presdir WBG Abiyanto Soekarno dan Direktur Operasi WBG Paimin Landung, Deky mengaku tidak mengetahuinya. "Saya tidak tahu, tapi yang jelas transaksi di Bandung baik-baik saja," katanya. PT WBG yang berkantor pusat di Jakarta merupakan agen tunggal portofolio investasi yang dikelola Dressel Investment Limited yang berkedudukan di British Virgin Islnad (BVI). Dalam prakteknya WBG menjual dua produk Dressel yaitu produk investasi sportmans dengan harga satu unitnya senilai 5000 dolar Amerika atau sekitar Rp 45 juta, serta produk GMP dengan harga per unitnya 10.000 dolar Amerika atau sekitar Rp 90 juta.Para nasabah dijanjikan bunga yang menggiurkan, yaitu 24 persen per tahun untuk produk sportmans dan 28 persen untuk produk GMP. Namun dalam perkembangannya ternyata pembagian keuntungan tersendat sejak tiga bulan lalu. Tanda-tanda WBG tidak mampu membayar bunga, terlihat ketika pihak pengelola mengumumkan kepada nasabahnya dalam pertemuan Balai Sarbini Jakarta, pekan lalu, bahwa mereka menjanjikan akan mengembalikan uang nasabah paling lambat Maret mendatang. Namun, jika nasabah tidak menarik dananya, dijanjikan bunga akan diberikan sebesar 9 persen, jauh dari yang dijanjikan yaitu hingga 28 persen. Ada delapan kantor cabang WBG yaitu di Surabaya, Bandung, Solo, Semarang, Yogyakarta, Medan, Makasar, dan Denpasar. Sementara pusatnya berada di Jakarta. Diperkirakan jumlah nasabah mencapai ribuan.
(ern/qom)