Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia bisa menyentuh US$ 9.000 atau sekitar Rp140,4 juta per tahun (kurs Rp 15.600) 1 dekade ke depan. Syaratnya adalah pertumbuhan ekonomi harus tinggi, kalau bisa pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8% seperti yang dicanangkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Saat ini pendapatan per kapita di Indonesia memang masih kecil hanya sekitar US$ 5.060 atau sekitar Rp 78,9 juta per tahun. Dalam 5 tahun ke depan bila ekonomi terus tumbuh targetnya pendapatan per kapita bisa mencapai US$ 7.000 atau sekitar Rp 109,2 juta per tahun.
"Saat ini GDP per kapita kita sudah mencapai US$ 5.060 (per tahun) dan kita harapkan 5 tahun ke depan bisa berada di atas US$ 7.000, dan kalau 10 tahun ke depan bisa di atas US$ 9.000," ungkap Jokowi saat membuka BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10/2024).
"Yang harus kita jaga, asal pertumbuhan ekonomi kita bisa di atas 5% atau sesuai dengan yang disampaikan pak Prabowo bisa capai target 8%, itu lah yang akan mempercepat negara kita masuk menjadi negara maju," lanjutnya.
Jokowi sendiri percaya diri target ini bisa dicapai, pasalnya sejak saat ini saja Indonesia sudah punya modal dasar pertumbuhan ekonomi yang sangat mumpuni.
Dia memaparkan modal yang pertama adalah pertumbuhan ekonomi bisa terjaga di atas 5%, di kuartal II 2024 saja dia memaparkan ekonomi masih tumbuh 5,08%. Kedua inflasi juga bisa dikendalikan dengan baik di Indonesia, sejauh ini inflasi masih terjaga di level 2-3%.
Ketiga indeks keyakinan konsumen juga masih berada di level optimis dengan tingkat pengeluaran yang terus naik secara tahunan.
"Yang juga merupakan modal baik adalah keyakinan konsumen tadi pagi saya dapat angka tetap di level optimis di 124,4. kemudian spending index kita trennya meningkat kalau kita lihat di Q3 2024 di 234,8 di kuartal III 2023 143,8 artinya secara yoy naik sangat tinggi sekali," ujar Jokowi.
Simak Video: BI Rate 6%: Pertahankan Stabilitas, Perkuat Pertumbuhan Ekonomi
(hal/kil)