Sejak dimulainya program Dana Desa pada 2015, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencatat berbagai pencapaian dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran.
Selama satu dekade terakhir, jumlah Desa Mandiri yang melonjak signifikan menjadi 17.203 desa. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI (Wamendes PTT) Paiman Raharjo, menyampaikan dalam kurun waktu 10 tahun, pemerintah menyalurkan Rp 609,68 triliun Dana Desa kepada 75.265 desa di seluruh Indonesia.
Gelontoran anggaran ini membawa dampak positif, terlihat dari perubahan drastis status desa-desa di pelosok negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Desa Maju dan Desa Mandiri yang melonjak signifikan. Desa Maju bertambah dari 3.608 menjadi 23.063 desa, dan Desa Mandiri yang sebelumnya hanya 174 desa, kini melonjak pesat menjadi 17.203 desa," ujar Paiman, dikutip dari RRI, Rabu (9/10/2024).
Ia menjelaskan pada awal program ini, Indonesia hanya memiliki 13.453 desa yang tergolong sangat tertinggal. Namun kini, jumlah tersebut berhasil ditekan hingga hanya 4.363 desa.
Desa Tertinggal pun mengalami penurunan signifikan, dari 33.592 desa menjadi 6.100 desa. Sementara itu, Desa Berkembang terus meningkat, dari 22.882 menjadi 24.532 desa.
"Lonjakan ini tidak hanya terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan desa yang terus memperkuat pembangunan infrastruktur, pengelolaan potensi ekonomi lokal, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui Dana Desa," kata Paiman.
Lebih lanjut Paiman membeberkan, sejak diluncurkan pada 2015, Dana Desa telah menjadi instrumen penting dalam mempercepat pembangunan desa di seluruh Indonesia. Penggunaan Dana Desa secara efektif telah membantu membangun infrastruktur desa, termasuk pembangunan jalan desa sepanjang 366 ribu kilometer.
Di samping infrastruktur, Dana Desa juga digunakan untuk menggenjot perekonomian warga desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), yang menjadi motor penggerak UMKM lokal.
"Melalui berbagai inovasi lokal yang didukung oleh Dana Desa, desa-desa yang dulunya hanya bergantung pada sektor pertanian kini berhasil mengembangkan usaha pariwisata, kerajinan, dan produk olahan lokal," paparnya.
Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah yang merasakan manfaat besar dari program dana desa. Dari 378 desa di Kabupaten Malang, sebanyak 302 desa kini menyandang status Desa Mandiri.
Peran UMKM dalam Memajukan Desa
UMKM merupakan salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Mengacu pada data Kementerian Koperasi dan UKM RI (Kemenkop UKM), jumlah UMKM di Indonesia sudah mencapai 65,5 juta.
Sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61%, atau senilai dengan Rp 9.580 triliun, bahkan kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97% dari total tenaga kerja.
Di tingkatan desa, Pemerintah melalui Kemendes PDTT mengingatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan UMKM agar memanfaatkan digitalisasi yang bermanfaat, di antaranya memasarkan produk ke pasar nasional maupun internasional.
Selain pemanfaatan teknologi digital, Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Kemendes PDTT, Asnawi Sabi juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam pengembangan BUMDes dan UMKM, seperti penyelenggaraan pelatihan tersebut yang didukung oleh kolaborasi antara Kementerian Desa PDT, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan Pasar Digital (PaDi). UMKM.
Dengan kolaborasi dalam mengadakan pelatihan itu, kata dia, diharapkan persoalan yang dialami oleh BUMDes-BUMDes di Tanah Air dapat diatasi.
"Terutama, persoalan dalam konteks bagaimana mereka lebih bisa mengenal secara lebih jauh pemanfaatan platform digital dalam konteks optimalisasi, baik itu produktivitas, pemasaran, dan penjualan dari seluruh UMKM dan BUMDes kita," pungkasnya.
Simak juga Video: Bamsoet Dukung 10% APBN Dana Desa: Masa Depan RI Ada di Desa