Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, presiden terpilih Prabowo Subianto mendukung pembentukan family office. Namun, Luhut mengatakan, keinginan Indonesia membuat family office didahului oleh negara tetangga Malaysia karena terhenti di salah satu kementerian.
Luhut menerangkan, dalam membuat perencanaan seharusnya tidak muluk-muluk. Namun, terkadang yang menjadi persoalan adalah koordinasi kementerian lembaga yang mempersulit diri sendiri.
"Saya misalnya mengusulkan membuat family office. Family office saya lapor presiden terpilih 'Bang, setuju'. Kita kerjakan. Tapi berhenti di satu kementerian hanya karena nggak ngerti kenapa, tahu-tahu Malaysia mengumumkan," kata Luhut dalam diskusi Melaju Menuju Indonesia Emas, Jumat (11/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Luhut, Indonesia kehilangan momentum. Dia mengatakan, ada 28 ribu orang kaya. Dia juga telah bertemu beberapa tokoh-tokoh tersebut dan mendukung pembuatan family office.
"Kita kehilangan momentum, ada 28 ribu orang punya uang. Saya ketemu beberapa tokoh-tokoh itu di Bali orang-orang kaya-kaya dunia itu seperti Force Family mereka bilang kita senang sekali di sini. Kalian bikin lah ini-ini-ini," ujar Luhut.
Luhut juga telah melakukan studi dan mengirimkan tim ke Singapura, Hong Kong hingga Abu Dhabi. Namun, rencana pembuatan family office itu terhenti.
Ia kemudian mengatakan, dua pekan lalu bertemu Prabowo. Dia mengatakan, Prabowo menginginkan dipercepat.
"Saya bilang presiden terpilh 2 minggu lalu, saya bilang begini 'Mr Presiden look at Malaysia duluan kita. Udah bang kita cepat aja'. Saya optimis dengan presiden terpilih ini," ujar Luhut.
Simak: Puan Sebut Mungkin Ada Tambahan Komisi di DPR Jika Kementerian Bertambah