Berniat Kalahkan Ukraina, Rusia Mau Kerek Anggaran Pertahanan ke Rp 2.258 T

Berniat Kalahkan Ukraina, Rusia Mau Kerek Anggaran Pertahanan ke Rp 2.258 T

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 12 Okt 2024 14:09 WIB
Russias President Vladimir Putin chairs a meeting with security officials and regional governors to discuss the situation in the south of the country following an incursion of Ukrainian troops, via a video link at a residence outside Moscow, Russia August 12, 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Foto: Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Jakarta -

Berusaha menang perang lawan Ukraina, pemerintah Rusia akan mengalokasikan 32,5% dari total pengeluaran negara untuk pertahanan tahun depan (2025). Jumlah anggaran ini memecahkan rekor dan naik dari 28,3% pada 2024 ini.

Melansir dari CNN, Sabtu (12/10/2024), dalam rancangan anggaran pemerintah yang dirilis pada Senin (30/9) lalu negara yang dipimpin Vladimir Putin mengusulkan pengeluaran sekitar 13,5 triliun rubel (lebih dari US$ 145 miliar) atau sekitar Rp 2.258,6 triliun untuk pertahanan nasional.

Jumlah tersebut sekitar tiga triliun rubel (US$ 32 miliar) atau Rp 498,46 triliun (jika dihitung dengan kurs Rp 15.577/dolar AS) lebih banyak dari anggaran pengeluaran untuk pertahanan pada 2024 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, perang Rusia-Ukraina merupakan konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II dan telah menguras sumber daya kedua belah pihak, dengan Ukraina mendapatkan bantuan miliaran dolar dari sekutu Baratnya.

Di sisi lain, Negeri Beruang Merah yang dipimpin Putin itu memiliki pasukan lebih besar dengan persenjataan lebih lengkap daripada Ukraina. Sehingga dalam beberapa bulan terakhir secara bertahap telah mendorong mundur pasukan Ukraina di wilayah timur.

ADVERTISEMENT

Meski naik pada tahun 2025, pemerintah Putin berencana untuk mulai menurunkan pengeluaran anggaran pertahanan mereka pada 2026. Namun perlu rencana kenaikan anggaran pertahanan Rusia tahun depan ini juga masih bisa berubah karena masih harus melalui sejumlah proses sebelum akhirnya ditetapkan sebagai UU.

"Anggaran yang diusulkan masih dapat berubah karena harus melalui tiga pembacaan di Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, dan kemudian diserahkan ke Dewan Federasi, majelis tinggi, sebelum presiden Rusia (Vladimir Putin) menandatanganinya menjadi undang-undang," tulis CNN dalam laporannya.

Simak Video: Serangan Drone Rusia Bikin Pelabuhan Ukraina Selatan Luluh Lantak

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads