BPS Catat Ekspor RI September Turun 5,80%, Jadi US$ 22,08 M

BPS Catat Ekspor RI September Turun 5,80%, Jadi US$ 22,08 M

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 15 Okt 2024 13:02 WIB
Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca pembayaran Maret 2014 surplus pada kisaran US$ 500 juta. Surplus ini didorong peningkatan ekspor non migas, yang telah terjadi beberapa bulan terakhir.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan perkembangan ekspor Indonesia periode September 2024. Tercatat, nilai ekspor Indonesia pada September 2024 mencapai US$ 22,08 miliar

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan kinerja ekspor pada September mengalami penurun sebesar 5,80% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Dia menjelaskan kinerja ekspor itu berasal dari ekspor minyak dan gas (migas) tercatat sebesar US$ 1,17 miliar atau turun 2,81%. Kemudian nilai ekspor non migas yang mengalami penurunan sebesar 5,96% dengan nilai US$ 20,91 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penurunan nilai ekspor September secara bulanan terutama didorong oleh penurunan non migas, terutama pada komoditas lemak hewan/nabati (HS 15), komoditas biji logam, kerak, dan abu (HS 26), mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85)," kata Amalia dalam Konferensi Pers, Selasa (15/10/2024).

Lebih lanjut, penurunan migas terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor gas dengan andil sebesar minus 2,7%. Meski begitu, dia menyebut secara tahunan nilai ekspor September 2024 mengalami peningkatan sebesar 6,44%.

ADVERTISEMENT

"Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non migas, terutama bahan bakar mineral, logam mulia, perhiasan/permata, dan kakao dan olahannya," terangnya.

Simak Video: Jokowi Ingatkan Pentingnya Belanja Produk Lokal Imbas Penurunan PMI

[Gambas:Video 20detik]



(rrd/rrd)

Hide Ads