Keponakan Prabowo Lanjut, Ini 3 Wamen Sri Mulyani

Keponakan Prabowo Lanjut, Ini 3 Wamen Sri Mulyani

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 15 Okt 2024 20:30 WIB
Thomas Djiwandono melambaikan tangan saat bersiap untuk dilantik menjadi Wakil Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Presiden Joko Widodo melantik tiga wakil menteri yakni Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri Keuangan, Sudaryono menjadi Wakil Menteri Pertanian, dan Yuliot Tanjung menjadi Wakil Menteri Investasi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu II) Thomas Djiwandono hari ini mendatangi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Melalui pertemuan tersebut, Thomas menyatakan akan melanjutkan jabatannya sebagai Wamenkeu di era kepemimpinan sang paman.

Thomas mengatakan Prabowo memintanya untuk membantu tugas-tugas Sri Mulyani sebagai Menkeu.

"Kami disuruh membantu Ibu Menteri Keuangan dalam hal ini Ibu Sri Mulyani bertiga. Kami adalah trio darinWamen, 3 in 1 dan tugas-tugas itu akan kita kerjakan sebaik mungkin," katanya usai ditemui di Kediaman Prabowo Subianto, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya Thomas, Prabowo juga menambah dua posisi Wamenkeu. Keduanya ditempati oleh Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu. Suahasil sendiri saat ini menjabat sebagai Wamenkeu I.

Suahasil mengatakan ke depan Prabowo ingin mendorong pembangunan, menciptakan investasi, hingga mendorong sektor-sektor yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Kita akan menjaga keuangan negara, di Kementerian Keuangan, mendorong pembangunan kita, menciptakan investasi dan mendukung sektor-sektor untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat ke depannya," terangnya.

Kemudian, posisi Wamenkeu selanjutnya ditempati oleh Anggito Abimanyu. Mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) periode 2017-2022 mengatakan salah satu fokus tugasnya nanti yakni, optimalisasi penerimaan negara.

Untuk itu, pihaknya harus punya program-program strategis dalam waktu dekat. Selain itu, Prabowo ingin penerimaan negara Indonesia setara dengan beberapa negara lain, misalnya Kamboja yang sebesar 18%.

"Kita diminta untuk melakukan segala upaya, strategi, dan tata acara maupun kebijakan untuk mencapai tujuan," imbuhnya.

(rrd/rrd)

Hide Ads