Kekayaan CEO Tesla, Elon Musk bertambah US$ 26 miliar atau setara Rp 404,27 triliun (kurs Rp 15.549). Kekayaannya semakin banyak setelah saham perusahaannya mengalami kenaikan terbesar sejak 2013.
Berdasarkan data Forbes, Jumat (25/10/2024), total kekayaan Elon Musk berjumlah US$ 269,8 miliar atau Rp 4.195 triliun. Jumlah itu menempatkannya sebagai orang terkaya di dunia, lebih dari US$ 50 miliar di atas teman baiknya dan mantan anggota dewan Tesla, Larry Ellison yang tetap menjadi pemegang saham terbesar di Oracle.
Elon Musk mengendalikan hampir 13% dari saham Tesla yang merupakan sebagian dari sumber kekayaan bersihnya, meskipun ia juga memiliki sebagian besar SpaceX yang nilainya lebih dari US$ 200 miliar. Selain itu, ia adalah pemilik pengendali X, yang sebelumnya bernama Twitter dan perusahaan rintisan kecerdasan buatan xAI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan jumlah kekayaan Elon Musk mengikuti laporan laba Tesla yang lebih baik dari perkiraan. Saham Tesla melonjak 22% pada penutupan, yang merupakan kenaikan terbesar kedua sejak IPO perusahaan pada tahun 2010.
Sebelum pengumuman laba, saham Tesla telah merosot dan menuju bulan terburuk sejak Januari 2024. Meski begitu, saham tersebut menghapus kerugiannya untuk tahun ini dengan kenaikan 5%, dibandingkan dengan kenaikan Nasdaq sebesar 23%.
Tesla melaporkan laba per saham sebesar 72 sen, melampaui estimasi analis rata-rata sebesar 58 sen. Laba didorong oleh pendapatan sebesar US$ 739 juta untuk kredit regulasi lingkungan dan pendapatan sebesar US$ 326 juta dari FSD, sistem Full Self-Driving Supervised milik perusahaan.
Satu topik yang tidak dibahas Elon Musk adalah kampanye dan pengeluaran besar-besarannya untuk mendukung Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2024. Sejak secara terbuka mendukung Trump, ia telah menyumbangkan puluhan juta dolar kepada komite aksi politik yang mendukung calon dari Partai Republik tersebut.
Menjelang pengumuman pendapatan, banyak investor memiliki pertanyaan tentang kegiatan politik Elon Musk.
"Elon Musk berhak mengekspresikan pandangan politiknya, tetapi aktivisme publiknya tampaknya bertentangan dengan tanggung jawabnya sebagai CEO untuk melindungi nilai pemegang saham," tulis seorang investor ritel anonim di forum yang digunakan Tesla untuk meminta pertanyaan investor.
"Bagaimana Tesla mengatasi hal ini dan dapatkah Tesla mengonfirmasi bahwa tindakan Musk tidak merugikan penjualan atau pertumbuhan?" tambahnya.
Dalam sebuah cuitan di X awal minggu ini, Elon Musk menulis, "Saya pikir pemilihan ini sangat penting bagi Amerika Serikat".
(aid/das)