Susu Kemasan Mahal, Prabowo Mau Cari Alternatif buat Program Makan Bergizi

Susu Kemasan Mahal, Prabowo Mau Cari Alternatif buat Program Makan Bergizi

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 27 Okt 2024 21:30 WIB
Mensesneg Prasetyo Hadi. (Foto: Dok. YouTube Setpres)
Foto: Mensesneg Prasetyo Hadi. (Foto: Dok. YouTube Setpres)
Jakarta -

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membeberkan hasil kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Satuan Pelayanan Makan Bergizi di Kota Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (26/10). Hasil kunjungan itu disebut turut disampaikan kepada jajaran dalam retreat Kabinet Merah Putih.

Prasetyo mengatakan, yang disampaikan Prabowo di antaranya terkait masalah susu yang disebut salah satu komponen paling mahal dalam program Makan Bergizi Gratis. Ia menyebut perlu ada alternatif lain selain susu kemasan yang selama ini dibagikan.

"Itu kan susu salah satu komponen yang paling mahal di dalam komponen makan bergizi ini. Jadi kita perlu berpikir alternatif lain selain susu yang susu kemasan itu, mungkin dengan menggunakan susu cair," kata Prasetyo kepada wartawan di depan Akmil Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prasetyo menyebut Makan Bergizi Gratis adalah salah satu program prioritas Prabowo. Program baru di Indonesia itu rencananya akan dilaksanakan terbatas mulai 2 Januari 2025.

"Insya Allah mulai Januari (2025) sudah akan bisa dilaksanakan, tapi mungkin belum sempurna ya secara sistem karena memang baru tahun ini negara kita akan melaksanakan program makan bergizi, sementara beberapa negara yang lain itu sudah berjalan puluhan tahun," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Prasetyo memohon doa untuk pelaksanaan Makan Bergizi Gratis dan meminta dimaklumi jika banyak kekurangan dalam pelaksanaannya di awal. Selain itu, di awal pelaksanaannya belum bisa mencakup seluruh Indonesia.

"Mohon dimaklumi apabila di awal-awal sistem masih belum sempurna. Kemudian mungkin cakupannya juga belum bisa untuk seluruh rakyat Indonesia. Beberapa wilayah yang lain harus kita cari metodenya misalnya di daerah pantai terluar, pulau terluar, di daerah Papua tentu tidak bisa kita samakan," ucapnya.

Nantinya di setiap wilayah akan ada unit layanan untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis. Dalam satu unit layanan, kata Prasetyo, bisa menyasar 3.000-4.000 siswa penerima.

'"Nanti direncanakan di setiap (wilayah) akan bisa meng-cover 3.000 sampai 4.000 anak siswa," imbuhnya.

(das/das)

Hide Ads