Genjot Potensi FnB, Unilever Food Solutions Bagikan Laporan Tren Kuliner

Genjot Potensi FnB, Unilever Food Solutions Bagikan Laporan Tren Kuliner

Dea Duta Aulia - detikFinance
Senin, 04 Nov 2024 17:41 WIB
Unilever
Foto: Dea Duta Aulia/detikcom
Jakarta -

Unilever Food Solutions (UFS) memastikan pihaknya bakal terus berupaya untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri Food and Beverage (FnB) di Indonesia. Ada berbagai macam cara yang telah dilakukan oleh UFS, salah satunya dengan menghadirkan Report Tren Kuliner.

Managing Director Unilever Food Solutions Indonesia Gemita Pasaribu mengatakan laporan tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pemilik atau pelaku bisnis kuliner untuk menjadi referensi dalam mengembangkan usaha mereka. Pasalnya, laporan tersebut tersebut dikerjakan berdasarkan riset mendalam.

"UFS adalah divisi business to business (B2B) dari Unilever jadi fokus kami membantu FnB di Indonesia untuk bisa terus bertumbuh di bisnis yang digeluti," kata Gemita di acara Press Conference 'Unilever Food Solutions - Future Menu 2024' Jakarta, Senin (4/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan kehadiran laporan itu tidak terlepas dari potensi industri FnB Indonesia hingga global yang saat ini cenderung sedang tumbuh. Untuk itu setiap pelaku industri FnB memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan bisnis mereka.

"Karena industri kuliner di mana pun itu selalu berkembang pesat dan tidak terkecuali di Indonesia. Dan di Indonesia secara umum bisa dibilang industri kuliner ini tumbuh 10% nah. Banyak faktornya, ekonomi yang membaik dan faktor tren-tren kuliner, dan inovasi-inovasi yang sampai ke Indonesia berbasis teknologi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Khusus di tahun ini, dia mengatakan setidaknya ada lima tren kuliner yang tengah berkembang yakni Flavor Shock, Low-Waste Menu, Modernized Comfort Food, The New Sharing, dan Feel Good Food.

"Kita mendorong agar mereka terus berinovasi terus berkreasi melalui report ini. `Dalam report ini ada 5 tren yang kita angkat," ungkapnya.

Dia mengatakan laporan tren kuliner tersebut dibuat oleh UFS dengan sangat serius. Pasalnya laporan tersebut merupakan hasil dari wawancara terhadap 1.600 chef di 21 negara. Nantinya laporan tersebut bakal dikeluarkan oleh UFS setiap tahunnya.

"Dari studi yang kita lakukan. Jadi studi ini dilakukan terhadap 1.600 chef di 21 negara kemudian kita juga melihat melakukan anasis lebih dari 56rb keywords. Ini studi yang sangat diperlukan oleh pelaku kuliner," ungkapnya.

Dia berharap laporan tersebut bisa menjadi 'kompas' bagi para pelaku bisnis FnB dalam mengembangkan usaha mereka. Apalagi kreativitas dan inovasi di sektor tersebut tergolong masih terbuka sangat lebar.

"UFS memberikan secara cuma-Cuma kepada FnB owner. Sehingga ini menjadi 'kompas' bagi mereka how to create innovation," tuturnya.

Gemita mengatakan lewat laporan ini juga diharapkan mampu meningkatkan pengalaman bagi para konsumen yang berkunjung ke restoran. Pasalnya, customer experience (pengalaman konsumen) yang menjadi salah faktor penting yang perlu dijaga dalam menjalankan bisnis kuliner.

"Konsumen di Indonesia itu sebenarnya sangat mengutamakan experience. Jadi pengalaman konsumen merupakan suatu hal yang bukan baru lagi. Justru harus menjadi fokus untuk FnB owner atau pegiat FnB untuk terus meningkatkan experience ini menjadi sesuatu yang memorable buat mereka," ujarnya.




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads