Dampak Kemenangan Trump di Pilpres AS: Dolar Menguat-Negara Berkembang Waswas

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 07 Nov 2024 08:56 WIB
Donald Trump/Foto: REUTERS/Brian Snyder
Jakarta -

Donald Trump menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Lalu, bagaimana dengan dampaknya terhadap pasar global?

Dikutip dari Reuters, Kamis (7/11/2024), Edison Research menilai, kondisi ini dapat menjadi kemenangan bagi nilai tukar dolar AS dan pasar saham. Namun, kemenangan Trump dapat berdampak kurang baik bagi obligasi, negara berkembang, energi bersih, dan investasi berkelanjutan.

Mata Uang

Posisi Trump sebagai presiden AS akan memperkuat nilai tukar dolar AS. Para investor mengharapkan kebijakan Trump terhadap inflasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, itu berarti bank sentral AS, Federal Reserve perlu mempertahankan suku bunga tinggi untuk mencegah ekonomi menjadi 'terlalu panas' yang pada akhirnya membuat dolar AS menguat.

Pada saat yang sama, rencana Trump mengenakan tarif pada perdagangan membuat Eropa membayar lebih banyak untuk pertahanan, dan kewaspadaannya terhadap lembaga multilateral kemungkinan menekan pertumbuhan di negara lain, sehingga meningkatkan daya tarik dolar AS.

Analis Citi memperkirakan penurunan tajam nilai tukar euro hingga di bawah level kunci US$ 1 jika tarif dan pemotongan pajak domestik diberlakukan. Nilai tukar Yuan China juga diperkirakan merosot lebih dalam, seperti pada 2018-2020 ketika nilainya terdepresiasi dengan cepat.

Trump diharapkan mengambil langkah yang lebih luwes terhadap regulasi kripto, sehingga harga Bitcoin bisa melonjak. Mata uang kripto terbesar di dunia ini naik ke titik tertinggi sepanjang masa pada Rabu kemarin

Saham

Sejumlah janji kampanye Trump dipandang mendatangkan dampak positif bagi pasar modal karena bisa menyebabkan pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat. Janji itu antara lain mengurangi regulasi dan penerapan pajak yang lebih rendah untuk perusahaan besar, lebih banyak produksi minyak, dan imigrasi yang ketat.

Sektor-sektor seperti bank, teknologi, pertahanan, dan bahan bakar fosil kemungkinan diuntungkan. Berdasarkan estimasi Goldman Sachs, tarif pajak perusahaan dipangkas menjadi 15% dari 21% dan bisa menaikkan laba S&P 500 4%.

Pada saat yang sama, kebijakan proteksionisme dan sikap kerasnya terhadap China akan menaikkan biaya, mengurangi keuntungan, dan merugikan perusahaan multinasional. Sektor-sektor yang terpapar perubahan tarif, seperti semikonduktor, otomotif, dan energi bersih kemungkinan bergejolak.

Dampak Trump ke harga komoditas hingga negara berkembang di halaman berikutnya.

Saksikan juga video: Reaksi Selebriti Hollywood atas Kemenangan Trump di Pilpres AS






(shc/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork