Proyeksi Harga Emas ke Depan
Secara keseluruhan, Andy berpendapat kondisi pasar yang optimis akan kinerja Trump sebagai presiden baru AS saat ini tidak berpihak pada emas sebagai safe haven. Bahkan menurutnya hal ini semakin memicu aksi jual pada emas, menjadikannya jalur yang paling mudah untuk mencairkan aset dalam jangka pendek.
"Arus modal yang beralih ke dolar AS, Bitcoin, dan saham membuat harga emas rentan terhadap tekanan lebih lanjut. Dengan indeks Dolar AS yang terus menguat dan sentimen pasar yang optimis terhadap kebijakan Trump, peluang emas untuk naik tampaknya semakin terbatas," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, jika terjadi perubahan sentimen yang signifikan atau penurunan mendadak dalam kekuatan dolar AS, maka emas masih memiliki potensi untuk pulih kembali. Walaupun menurutnya dalam jangka pendek tren 'bearish' atau peningkatan kinerja berbagai sektor tadi masih mendominasi yang membuat harga emas akan menghadapi level support yang lebih rendah dalam waktu dekat.
"Dengan dominasi tren bearish ini, emas diproyeksikan memiliki peluang untuk jatuh lebih lanjut hingga level US$ 2.637. Namun, jika terjadi pantulan harga (rebound) di level tersebut, maka harga emas memiliki potensi untuk naik kembali menuju target terdekat di US$ 2.676," terang Andy.
Simak Video 'Biden Minta Turunkan Suhu Politik: Sistem Penghitungan Suara Jujur-Adil':
(fdl/fdl)