Luhut Ngaku Baru di Era Prabowo Jadi Pembicara dalam Asia Future Summit

Luhut Ngaku Baru di Era Prabowo Jadi Pembicara dalam Asia Future Summit

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 12 Nov 2024 17:27 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui seusai diskusi panel di BICC, Selasa (3/9/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui seusai diskusi panel di BICC, Selasa (3/9/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Jakarta -

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu pembicara dalam Asia Future Summit 2024 di Singapura. Ini merupakan pertama bagi Luhut diundang sebagai pembicara dalam acara tersebut, dan ini baru terjadi pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Sebuah kehormatan bagi saya untuk berbicara di Asia Future Summit 2024. Ini adalah kali pertama saya diundang sebagai pembicara, dan hal ini terjadi di era pemerintahan Presiden @prabowo," tulis Luhut dalam unggahan Instagram-nya (@luhut.pandjaitan), Selasa (12/11/2024).

Untuk itu Luhut mengaku sudah menghadap Prabowo sebelum menghadiri forum tersebut. Dalam hal ini ia meminta arahan terkait materi apa saja yang bisa disampaikan, khususnya kepada para pengusaha ternama Singapura yang turut menghadiri kegiatan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum hadir di Singapura, saya meminta izin sekaligus mendengarkan pesan dan arahan beliau mengenai hal-hal yang perlu saya sampaikan, termasuk kepada audiens dari sektor swasta, para direksi Temasek, fund managers, dan senior bankers," terang Luhut.

Lebih lanjut, di hadapan para pengusaha ternama Singapura ini Luhut menjelaskan bagaimana Indonesia menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonominya di tengah ketidakpastian global imbas pelemahan ekonomi di Eropa hingga Konflik di Timur Tengah.

ADVERTISEMENT

"Indonesia kini turut merasakan dampak dari tekanan global mulai dari pelemahan ekonomi Eropa hingga potensi konflik Timur Tengah, serta disrupsi digital yang mempercepat perubahan ekonomi global," kata Luhut.

"Tantangan-tantangan ini mendorong Indonesia untuk tetap menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," sambungnya.

Menurutnya ketangguhan RI di tengah ketidakpastian global ini terbukti dari angka inflasi yang terkendali, utang pemerintah yang stabil hingga target defisit fiskal APBN yang tidak lebih dari 3% sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.

"Namun, secara domestik, Indonesia masih menunjukkan ketangguhan. Inflasi yang terkendali, utang pemerintah yang stabil, dan target defisit fiskal sebesar 2,3% dari PDB tahun 2024 menempatkan kita pada jalur yang benar," terangnya.

"Pemerintah juga menerapkan disiplin pengeluaran dan memperluas inisiatif produktif agar setiap anggaran membawa dampak nyata bagi rakyat," pungkas Luhut.

Saksikan juga video: Peran Kunci Sosok Luhut Binsar Pandjaitan Dalam Kabinet Merah-Putih

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads