Raksasa Migas Ini Bakal PHK Ratusan Karyawan Usai Akuisisi Pesaingnya

Raksasa Migas Ini Bakal PHK Ratusan Karyawan Usai Akuisisi Pesaingnya

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 15 Nov 2024 08:45 WIB
Harga Minyak Jatuh, Laba Perusahaan Migas Anjlok
Foto: BBC
Jakarta - Perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat (AS) ExxonMobil akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke 400 karyawan. Pemangkasan karyawan ini dilakukan usai perusahaan raksasa migas tersebut mengakuisisi pesaingnya, Pioneer Natural Resources.

Melansir dari Reuters, Jumat (15/11/2024) perusahaan akan memangkas 376 orang di Irving, Texas, dan 18 orang di Midland. Informasi tersebut berdasarkan surat pengajuan perusahaan ke Komisi Tenaga Kerja Texas.

Sementara itu, sekitar 1.900 karyawan Pioneer ditawari pekerjaan dan sebagian besar dari mereka menerima tawaran tersebut.

"Strategi ketenagakerjaan kami tidak berubah, keberhasilan akuisisi ini sangat bergantung pada retensi tenaga kerja berbakat Pioneer," kata surat tersebut.

Lebih rinci, ExxonMobil akan memberhentikan sekitar 110 karyawan pada akhir tahun 2024 dan 178 karyawan lainnya sepanjang tahun 2025. Sisa pemutusan hubungan kerja, yakni sekitar 100 karyawan akan dilakukan pada tahun 2026.

Namun, Juru Bicara ExxonMobil tidak segera memberi tanggapan terkait informasi tersebut.

Sebelumnya, ExxonMobil telah menyelesaikan akuisisi Pioneer Natural Resources senilai US$ 60 miliar atau setara Rp 955 triliun (kurs Rp 15.928). Raksasa migas Amerika Serikat (AS) ini telah mendapatkan izin dari Federal Trade Commission (FTC) untuk kesepakatan tersebut.

Pioneer merupakan produsen minyak terbesar ketiga setelah Chevron Corp dan Conoco Phillips di cekungan Permian yang terbentang dari Texas hingga New Mexico. Pembelian Pioneer oleh ExxonMobil adalah salah satu dari beberapa merger dan akuisisi besar di industri minyak dan gas dalam beberapa tahun terakhir.

"Kombinasi kedua perusahaan kami memberikan manfaat bagi ketahanan energi dan perekonomian, dan juga memajukan ambisi terhadap lingkungan seiring dengan tujuan Net Zero Pioneer pada tahun 2050 ke rencana tahun 2035," kata ExxonMobil Chairman and CEO Darren Wood dikutip dari laman resmi perusahaan, Rabu (8/5/2024) lalu.

Berdasarkan catatan Forbes, Exxon Mobil sebelumnya telah mengumumkan rencana merger dengan Pioneer sejak Oktober 2023 dengan nilai US$ 59,5 miliar atau US$ 253 per lembar saham.

Penggabungan ExxonMobil dan Pioneer menciptakan bisnis inkonvensional dengan potensi pengembangan keuntungan tinggi dan terbesar di cekungan Permian. Penggabungan ini menghasilkan lahan seluas lebih dari 1,4 juta hektare (ha) bersih di cekungan Delaware dan Midland yang diperkirakan memiliki sumber daya setara minyak 16 miliar barel.

Selain itu, volume produksi Permian ExxonMobil akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1,3 juta barel setara minyak per hari (MOEBD), berdasarkan volume 2023, dan diperkirakan meningkat menjadi 2 MOEBD pada 2027. (rrd/rrd)


Hide Ads