Bertemu Dubes Inggris, Sri Mulyani Sampaikan 3 Fokus RI Untuk KTT G20 Brasil

Bertemu Dubes Inggris, Sri Mulyani Sampaikan 3 Fokus RI Untuk KTT G20 Brasil

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 16 Nov 2024 20:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/11). Sri Mulyani melaporkan APBN defisit Rp 309,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, H.E. Dominic Jermey di Kementerian Keuangan, Jumat (15/11). Dalam pertemuan itu, keduanya membahas tentang persiapan Indonesia untuk agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Cerita pertemuan keduanya dibagikan Sri Mulyani melalui unggahan pada akun Instagram @smindrawati. Sri Mulyani menjelaskan kepada Dominic, ada 3 hal yang menjadi fokus Indonesia untuk menyongsong pelaksanaan KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pekan depan.

Pertama, Indonesia menaruh perhatian lebih terhadap kelaparan dan kesejahteraan. Hal ini masih sejalan dengan prioritas Brasil selaku pemangku Presidensi G20 kali ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam perhelatan G20 mendatang, kita berharap dapat menerima banyak wawasan baru dari pengalaman negara lain, termasuk juga isu peningkatar kesejahteraan masyarakat," kata Sri Mulyani, dikutip dari unggahan tersebut, Sabtu (16/11/2024).

Kedua, tata kelola global dan reformasi dari Bank-Bank Pembangunan Dunia (MDBs). Indonesia ingin mendorong peranan MDB lebih jauh, terutama dalam mendukung agenda pembiayaan terkait climate action, pengurangan kemiskinan, dan juga pengentasan masalah utang bagi negara berpenghasilan rendah.

ADVERTISEMENT

Lalu yang ketiga, Indonesia juga akan tetap konsisten dengan agenda sustainable finance dan transisi energi. Menurut Sri Mulyani, hal ini yang akan terus dibahas Indonesia bersama para mitra, baik di forum G20, maupun dengan para MDB.

Di samping itu, Sri Mulyani memastikan bahwa Indonesia tetap akan melanjutkan agenda transisi energi. Hal ini salah satunya dengan proses pensiun dini sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), termasuk di antaranya PLTU di Cirebon yang saat ini masih berjalan.

"Kita harap peran aktif Indonesia ini dapat memberikan contoh dan membawa dampak positif bagi kelanjutan transisi energi dunia," ujarnya.

[Gambas:Instagram]



(shc/ara)

Hide Ads