Pimpinan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) melakukan pertemuan dengan jajaran direksi dari 7 BUMN. Hari ini Danantara dijadwalkan akan bertemu Dewan Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
"Pimpinan BPI Danantara akan melakukan pertemuan dengan jajaran Direksi 7 BUMN yang sudah menjadi bagian dari BPI Danantara," tulis undangan yang diterima detikcom, Selasa (19/11/2024).
Pertemuan Direksi BUMN dan BP Danantara berlangsung di gedung Sentra Mandiri, Cikini, Jakarta Pusat. Gedung tersebut kini menjadi kantor utama dari BP Danantara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bertemu jajaran Direksi BRI dan Telkom hari ini, Danantara juga akan bertemu dengan jajaran Direksi PT PLN (Persero) pada Rabu, 20 November 2024. Lembaga baru itu juga dijadwalkan bertemu jajaran direksi PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Pertamina (Persero) pada Senin, 20 November.
Sebelumnya, berdasarkan dokumen yang beredar di kalangan pengusaha dan dilihat detikcom, Danantara bakal mengelola aset yang sangat besar. Pada tahap awal, dana kelolaan atau asset under (AUM) management Danantara akan mencapai US$ 10,8 miliar atau setara Rp 170,62 triliun (kurs Rp 15.799) yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA).
Langkah selanjutnya, sebanyak 7 BUMN bakal dikonsolidasikan ke dalam Danantara. Tujuh perusahaan pelat merah itu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan holding BUMN pertambangan MIND ID.
Danantara juga akan menaungi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia.
Apabila konsolidasi berjalan mulus, Danantara diproyeksikan mengelola AUM sebesar US$ 600 miliar atau sekitar Rp 9.479 triliun. Rinciannya, aset Bank Mandiri Rp 2.174 triliun, BRI Rp 1.965 triliun, PLN Rp 1.671 triliun, Pertamina Rp 1.412 triliun, BNI Rp 1.087 triliun, Telkom Indonesia Rp 318 triliun, MIND ID Rp 259 triliun, dan aset INA Rp 163 triliun.
Jumlah tersebut ditargetkan meningkat hingga mencapai US$ 982 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Danantara juga ditargetkan akan menjadi sovereign wealth fund (SWF) terbesar ke-4 di dunia.
(kil/kil)