Perum Bulog direncanakan menjadi badan otonom di bawah Presiden Prabowo Subianto. Rencana ini menjadi bagian meningkatkan peran Bulog untuk mengejar target swasembada pangan.
Merespons hal tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan semua kementerian dan lembaga (K/L) serta badan memang berada di bawah kendali Prabowo. Menurut Amran, yang membedakan adalah fungsinya, tetapi tujuannya tetap sama yakni mengejar peningkatan ketersediaan pangan.
"Kementan fokus pada produksi, Bulog fokus offtaker, Kementerian PU fokus irigasi untuk pangan. Kemudian kami fokus organize seluruh lembaga terkait kita gandengan tangan," kata Amran dalam konferensi pers di Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Prabowo Percepat Swasembada Pangan Jadi 2027 |
Menurutnya, jika Perum Bulog jadi badan di bawah Prabowo tidak akan mengubah fungsinya. Bulog akan tetap menyerap produksi padi dan beras petani.
"Walaupun di bawah presiden, tugas Bulog tetap offtaker karena memang tugasnya. Kita sinergi kolaborasi. Kita semuanya di bawah presiden, menteri di bawah (presiden), Bulog di bawah presiden, panglima tertinggi tetap (di bawah) presiden," terangnya.
Untuk penyerapan gabah dan beras petani oleh Perum Bulog telah diatur pemerintah. Aturan itu tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 167 Tahun 2024 Tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah.
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras yang diterapkan bagi Perum Bulog yakni Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp 6.000/kg dan pembelian Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp 7.400/kg.
Sementara HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95%, kadar air 14%, butir patah maksimal 20%, dan butir menir maksimal 2% Rp 11.000/kg.
Amran menegaskan, pihaknya akan fokus dengan tugas masing-masing di tengah tantangan produksi. Menurutnya, berdasarkan hasil kolaborasi antara K/L, hasil produksi beras diklaim membaik.
"Minggu lalu harga turun padahal biasanya tidak turun pada saat musim paceklik. Itu menunjukkan produksi naik," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan pemerintah telah menyepakati perubahan Perum Bulog menjadi badan atau lembaga pemerintah. Keputusan itu dibahas dalam rapat koordinator dengan menteri di bidang pangan.
Perubahan fungsi Bulog sebagai upaya mengejar swasembada pangan yang dipercepat jadi 2027. Nantinya, Bulog tidak lagi sebagai perusahaan negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Fungsi Bulog harus kembali, harus transformasi lembaganya. Nggak bisa komersial lagi, kalau komersial nanti beli jagung rakyat, beli gabah itu kadang-kadang hitung-hitungan, Bulog ini untung apa rugi, kalau rugi dipaksa, ya susah," jelasnya, di konferensi pers, di Kantor Kemenko Pangan, Kamis (21/11/2024).
(ada/ara)