UMKM Wajib Geber Daya Saing dan Efisiensi, Supaya Bisa Berkembang

UMKM Wajib Geber Daya Saing dan Efisiensi, Supaya Bisa Berkembang

Retno Ayuningrum - detikFinance
Minggu, 01 Des 2024 20:18 WIB
Ilustrasi UMKM
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini terus didorong untuk berkembang dalam mengelola bisnis dan meningkatkan daya saing.

Salah satunya adalah PT Aneka Solusi Pajak (Tax Point) yang didirikan oleh alumni-alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

"Tax Point mengembangkan platform berbasis teknologi untuk memudahkan masyarakat dalam mengelola kewajiban perpajakan mereka. Kami hadir untuk menyelesaikan masalah pajak dengan teknologi, kami menyediakan layanan konsultasi pajak seperti marketplace, di mana masyarakat dapat mengakses konsultasi dengan harga kompetitif," ungkap CEO Tax Point Khrisna Ariyudha dalam dalam siaran pers, Minggu (1/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Tax Point juga mengembangkan Tax Expert AI, sebuah platform yang dapat menjawab pertanyaan perpajakan secara cepat dan akurat. "AI ini dilatih dengan data dan soal-soal perpajakan, sehingga dapat memberikan jawaban yang tepat dan relevan dengan konteks perpajakan di Indonesia," jelas Khrisna.

Dalam rangka mendukung program Startup4Industry 2024, Tax Point meluncurkan Eling, sebuah platform manajemen dan supervisi pajak berbasis AI yang dirancang khusus untuk UMKM dan perusahaan di Indonesia. "Eling memudahkan pengguna dalam memonitor, mengelola, dan merencanakan kewajiban pajak mereka," kata Khrisna.

ADVERTISEMENT

"Dengan Eling, kami membantu IKM dalam mengimplementasikan kebutuhannya dalam memetakan transaksi, menghitung estimasi pajak terutang, dan memanfaatkan insentif pajak yang sesuai dengan jenis bisnis mereka," jelas dia.

Khrisna mengungkapkan dampaknya memang bukan langsung meningkatkan pendapatan, namun Tax Point bisa mencetak pengusaha yang siap kena pajak karena transaksi kena pajaknya terpetakan sehingga pengusaha akan menjadi lebih percaya diri untuk menaikkan kelas jadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).

"Ketika perusahaan diperiksa sama kantor pajak karena permohonan mau naik PKP mereka sudah siap hingga bisa ada tax saving juga, dimana menghindari denda-denda yang sebenarnya unlimited akibat telat lapor atau tidak lengkap dengan disebut kealpaan. Kami ingin membantu UMKM dan perusahaan di Indonesia untuk taat pajak dan terhindar dari sanksi hanya dengan langganan mulai Rp650ribu per bulan," kata Khrisna.

Selain itu, PT Sopwer Teknologi Indonesia (Sopwer) hadir sebagai penyedia solusi ERP (Enterprise Resource Planning) yang dirancang khusus untuk membantu UMKM meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis. Berdiri sejak tahun 2021, Sopwer menawarkan sistem terintegrasi yang memudahkan pengusaha dalam memonitor seluruh aktivitas bisnis, mulai dari penjualan, pembelian, produksi, hingga pengelolaan gudang.

"Dengan Sopwer, semua data dan informasi terintegrasi dalam satu platform, sehingga memudahkan pengambilan keputusan dan mencegah kesalahan akibat data yang terpisah-pisah," jelas Ramdani, CEO & Founder Sopwer. Sopwer telah membantu berbagai UMKM dari berbagai sektor, mulai dari tekstil, distribusi, e-commerce, hingga fashion.

Salah satu kisah sukses implementasi Sopwer dalam Startup4Industry 2024 adalah di PT Karya Baru Kita (KBK), produsen cilok yang berdiri sejak tahun 2020. "Sebelumnya, KBK menggunakan spreadsheet untuk mencatat data penjualan, pembelian, dan stok. Namun, seiring berkembangnya bisnis, sistem tersebut tidak lagi memadai," ungkap Ramdani. Sopwer membantu KBK dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas bisnis, mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi, hingga pengiriman produk ke mitra.

"Dengan Sopwer, KBK dapat menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) secara akurat, melacak pengiriman produk secara real-time, dan membuat laporan keuangan dengan cepat dan mudah," tambah Ramdani. Sopwer juga mengembangkan aplikasi mobile khusus untuk driver KBK, yang memudahkan dalam pengaturan rute pengiriman dan pelacakan lokasi. Implementasi Sopwer telah membantu KBK meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan pengendalian bisnis secara signifikan.

PT Sasana Solusi Digital (Tantri) juga hadir sebagai solusi digital bagi bisnis kuliner di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2019, Tantri telah membantu lebih dari 70 merchant, bahkan hingga ke Papua dan Kalimantan, dalam mengelola operasional bisnis mereka. "Tantri dirancang untuk dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan setiap bisnis," ungkap Elsa Nurrachmat, Business Manager Tantri. Salah satu pencapaian terbaru Tantri adalah keberhasilannya dalam menembus pasar internasional dengan implementasi di Korea. "Sistem kami telah disesuaikan dengan mata uang dan sistem pembayaran di Korea," jelas Elsa.

Melalui program Startup4Industry, Tantri berhasil membantu Pempek Balap, mitra IKM mereka, dalam meningkatkan efisiensi dan omzet. "Sebelumnya, Pempek Balap membutuhkan waktu 12 jam untuk menyatukan laporan keuangan dari setiap cabang. Dengan Tantri, mereka dapat membuat laporan keuangan real-time hanya dalam 10 menit," ujar Elsa.

Tak hanya itu, Tantri juga berperan dalam meningkatkan omzet Pempek Balap hingga 56%, melampaui target awal sebesar 20%. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Tantri bukan hanya sekedar aplikasi kasir, tetapi juga mitra strategis bagi bisnis kuliner dalam meningkatkan pertumbuhan dan ekspansi dengan digital marketing yang menjadi keunggulan Tantri.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengapresiasi para pelaku startup yang mendapatkan penghargaan Startup4Industry 2024. "Melalui berbagai inovasi dan karya yang diwujudkan, saya sangat optimis dengan masa depan Indonesia. Karena melalui berbagai karya startup, serta kolaborasi antar sektor ekonomi yang kuat kita bisa melihat berbagai jawaban atas tantangan ketahanan pangan, teknologi, sustainability dan juga lapangan pekerjaan yang inklusif untuk Indonesia yang lebih baik," ungkap Reni.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari menyampaikan Startup4Industry tahun 2024 ini mengusung tema "Inspiring Industry Transformation" merupakan penghargaan yang diberikan kepada startup yang solusi teknologinya berhasil mencapai key performance indicators (KPI) yang ditargetkan sekaligus juga memberikan dampak terbaik kepada IKM selama 3 bulan masa proyek implementasi dilaksanakan," tutup Dini.

(kil/kil)

Hide Ads