Perjanjian Dagang Kanada-RI Bakal Diimplementasikan Tahun 2026

Perjanjian Dagang Kanada-RI Bakal Diimplementasikan Tahun 2026

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 02 Des 2024 13:45 WIB
Menteri Perdagangan
Menteri Perdagangan - Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia - Canada Comprehensive Economic Partnership/ ICA-CEPA) akan diimplementasikan pada 2026 mendatang. Rencananya, perjanjian tersebut akan ditandatangani pada pertengahan 2025.

Budi mengatakan kedua negara telah menyepakati beberapa poin dalam perjanjian tersebut. Hal ini disampaikan kedua negara di sela-sela KTT APEC pada 15 November lalu.

"Perundingan Indonesia-Kanada CEPA telah selesai setara substantif dan diumumkan oleh kedua Kepala Negara di sela-sela KTT APEC tanggal 15 November 2024 di Lima Peru. Kedua negara sepakat perjanjian dapat ditandatangani pada pertengahan 2025 dengan perkiraan waktu implementasi pada tahun 2026," kata Budi di Hotel Mulia Jakarta, Senin (2/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menjelaskan Indonesia dan Kanada telah menandatangani Joint Ministerial Statement hari ini yang menandakan berakhirnya negosiasi ICA CEPA. Penandatanganan itu dilakukan oleh Mendag Budi Santoso dan Menteri Promosi, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng.

Dia menyebut ada dua nota kesepahaman atau MoU yang disepakati kedua negara. Kedua kesepakatan itu, yakni kerja sama di mineral kritis dan kerja sama sanitasi dan vito sanitasi.

ADVERTISEMENT

"Saya dan Minister Merry Ng telah menandatangani Joint Ministerial Statement atas Penyelesaian Indonesia-Kanada CEPA. Ada dua MoU bagian dari IK CEPA yaitu Kerjasama Mineral Kritis dan Kerjasama Sanitasi dan Vito Sanitasi juga ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Kanada," jelas Budi.

Dia pun mengajak pada pelaku usaha Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini. Sebab, perjanjian ini menjadi salah satu upaya memperluas pasar Indonesia ke Amerika Utara.

"Saya mengajak kepada pelaku usaha dari kedua negara untuk memanfaatkan momentum positif dan bekerjasama demi menghasilkan manfaat yang nyata bagi masyarakatnya," imbuh Budi.

(kil/kil)

Hide Ads