Turki Investasi Rp 634 Miliar buat Budidaya Ikan Tuna di RI

Turki Investasi Rp 634 Miliar buat Budidaya Ikan Tuna di RI

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 10 Des 2024 12:59 WIB
Pekerja mengangkat ikan tuna sirip kuningΒ di Pengakalan ikan tuna, Kelurahan Jambula,Ternate, Maluku Utara, Selasa (1/10/2024). Menurut Koperasi Bubula Ma Cahaya kelompok nelayan skala kecil di daerah tersebut dapat menangkap ikan tuna kualitas ekspor sebanyak 329 ekor per bulan yang nantinya akan di ekspor ke beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, Amerika, Singapura, Korea dan Malaysia. ANTARA FOTO/Andri Saputra/agr
Ilustrasi/Foto: Antara Foto/Andri Saputra
Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan Turki telah menanamkan modal sekitar US$ 40 juta atau setara Rp 634 miliar (kurs Rp 15.861) untuk budidaya ikan tuna (tuna farming) di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono dalam wawancara eksklusif dengan detikcom.

Pria yang karib disapa Trenggono ini mengatakan ikan tuna merupakan salah satu komoditas yang strategis karena mempunyai nilai yang tinggi. Namun, di Indonesia rata-rata produksi ikan tuna hanya 1.200 ton per tahun. Padahal, Indonesia berpotensi produksi ikan tuna mencapai 340 ribu ton.

"Indonesia itu kira-kira sekitar 1.200 ton satu tahun. Lalu negara-negara lain seperti Australia itu sampai dengan 6.000 ton. Terus kemudian Turki itu ya 5.000-6.000 ton. Nah tuna ini satu komoditas yang sangat strategis, karena dia value atau nilainya kan tinggi sekali. Dan kemudian dia di sashimi dan seterusnya dengan berbagai macam model," kata Trenggono beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan di beberapa negara maju, seperti Turki dan Australia, melakukan budidaya ikan tuna atau tuna farming. Peranakan ikan tuna dibudidaya di keramba hingga usia tertentu. Trenggono menyebut budidaya komoditas perikanan itu di Turki dapat menghasilkan ikan tuna dengan berat 200-230 kilogram.

Dia pun mengundang investor asal Turki untuk mengembangkan budidaya ikan tuna di Indonesia di Biak, Papua. Trenggono bilang saat ini masih dalam tahap proses pembangunan. Dia menargetkan tahun depan sudah mulai berjalan budidaya ikan tuna di Biak.

ADVERTISEMENT

"Kita Indonesia karena juga jumlahnya banyak, kita sudah mulai masuk ke situ. Jadi kita undang investor dari Turki untuk kemudian masuk di Biak salah satunya. Mereka sudah bawa dua kapal, lalu kemudian sudah membangun keramba, sekarang sedang dalam proses pembangunan. Harapannya tahun depan sudah bisa mulai budidaya, dan kemudian mungkin yang pertama kali di Indonesia untuk tuna farming dilakukan di Biak. Sekitar US$ 40 juta (nilai investasinya)," imbuh Trenggono.

Dari budidaya itu, dia bilang produksi ikan tuna dapat meningkat signifikan. Sebab, teknik yang digunakan di tuna farming ini berbeda dengan yang biasa digunakan oleh nelayan.

"Ya cukup signifikan ya, karena satu keramba saja 2000 ekor gitu. Nah kalau dia 10 ya, sudah banyak. Itu terobosan sih menurut saya, karena nelayan kita sukanya mancing, pakai handline sama longline gitu ya. Dan itu sebetulnya tidak sustain. Karena kalau longline, handline itu kan disebar dalam jumlah banyak, longline khususnya ya. Dengan cara ini, dengan cara farming kayak gini, ya tentu akan sedikit berbeda," terang Trenggono.

Tonton juga Video: Cerita Pemuda Lumajang Cuan Jutaan Rupiah dari Budidaya Ikan Koi

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads