Zulhas Jamin Stok Pangan Aman di Tengah Cuaca Ekstrem

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 10 Des 2024 14:42 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan/Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok pangan aman di tengah cuaca ekstrem melanda Indonesia. Hal ini disebabkan karena produksi pangan tahun ini lebih baik dibandingkan produksi tahun lalu, termasuk di sektor perikanan dan pertanian.

Pihaknya telah mendata sejumlah bahan pangan, seperti garam, beras, daging ayam, hingga telur. Zulhas menyebut stok garam konsumsi dalam negeri mencapai 883 ribu ton, sementara stok beras di Perum Bulog mencapai 2 juta ton.

"Ini kan tahun ini kita perkirakan lebih bagus dari tahun lalu, termasuk perikanan, termasuk pertanian, termasuk produksi garam. Kemarin kami panggil juga PT Garam, stoknya 883 ribu ton stok, jadi aman lah. Beras kita tidak usah khawatir, beras kita ada 2 juta di Bulog, ada di masyarakat, ada di ritel, pengecer, totalnya kira-kira stok beras kita di Bulog dan di masyarakat 8,5 juta ton lebih, aman," kata Zulhas saat ditemui di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

Selain itu, Zulhas menyebut stok gula konsumsi 1,4 juta ton. Stok yang melimpah ini membuat Zulhas optimistis pada 2025, Indonesia tidak impor gula konsumsi.

Zulhas juga memastikan stok komoditas pangan lainnya aman selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Mulai dari daging ayam, beras, hingga telur.

"Nataru aman. Jadi Natal dan Tahun Baru beras cukup, garam cukup, daging ayam, telur cukup, gula cukup, gula kita tidak impor tahun depan untuk konsumsi, karena kita ada stok 1,4 juta, produksinya diperkirakan 2,6 juta, aman sudah," tambah Zulhas.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung sampai April 2025.

Adapun informasi peringatan dini itu berupa peningkatan curah hujan sebesar 20 persen. Diperkirakan fenomena ini akan melanda sejumlah daerah selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Cuaca ekstrem ini bisa berlangsung sampai Maret hingga April 2025.

"Cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dilansir Antara, Minggu (8/12/2024).

Lihat juga Mentan Amran Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru






(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork