Cegah Macet Horor di Puncak, Kemenhub Siapkan Bus Bersubsidi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 27 Des 2024 10:58 WIB
Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Jakarta -

Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor kerap macet saat momen liburan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun mulai menyiapkan sederet langkah antisipasi untuk mengatasi persoalan tersebut.

Wakil Menteri Perhubungan Suntana mengungkapkan salah satu antisipasi kemacetan di Puncak adalah dengan mengoperasikan bus subsidi untuk melayani jalur Puncak. Mulai tahun 2025, Kemenhub dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Polres Bogor akan menyediakan bus sebagai alternatif transportasi masyarakat ke kawasan Puncak. Sebanyak 15 hingga 20 unit bus akan disiapkan dengan skema subsidi, salah satu rute yang akan dibuka adalah dari Cibinong ke Puncak.

Suntana menganjurkan bagi masyarakat yang selama ini sering menggunakan motor ke Puncak bisa beralih ke moda transportasi yang satu ini.

"Teman-teman yang suka naik motor ke atas bisa beralih menggunakan bus. Bus akan start dari Cibinong dan mengangkut masyarakat ke Puncak," tutur Suntana dalam keterangannya, Jumat (27/12/2024).

Pemerintah juga akan mengoptimalisasi jalur alternatif menuju Puncak. Di jalan alternatif ini, Kemenhub berupaya melengkapi kebutuhan perlengkapan jalan eksisting yang sebelumnya telah dipasang oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor.

Adapun fasilitas keselamatan jalan yang telah dipasang antara lain Alat Penerangan Jalan (APJ), rambu peringatan, rambu petunjuk, serta Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ).

"Jalur alternatif ini masyarakat masih belum mau memakai lantaran minimnya rambu lalu lintas dan penerangan jalan. Alhamdulillah ini sudah dipasang. Kepada masyarakat bisa memanfaatkan jalur alternatif ini dan dimohon untuk mendengarkan informasi yang disampaikan dari instansi terkait, dalam hal ini Polres Bogor sebagai penjuru," lanjut Suntana.

Lokasi Jalur Alternatif Puncak

Jalur alternatif ke Puncak yang disiapkan pemerintah adalah Jalan Raya Pertanian, di Kawasan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Dengan panjang 11,7 Km, jalur alternatif ini dapat diakses dari Jl. Raya Pertanian lalu mengarah ke Jl. Letjen Suryanta, Jl. Cikopo Selatan, Jl. Waru Doyong, dan Jl. Lembah Nyiur. Sebelumnya jalur ini memang telah digunakan oleh masyarakat namun masih minim dimanfaatkan.

Namun, jalur alternatif ini memiliki gradient 6,6 - 6.9%, artinya tanjakan relatif curam. Oleh karena itu kendaraan dengan cc rendah dan dengan muatan yang banyak kemungkinan besar akan mengalami masalah.

Maka dari itu, masyarakat yang memiliki kendaraan di bawah 1300 cc dan muatan lebih dari 5 penumpang diimbau untuk tidak melewati jalur ini.

Fasilitas perlengkapan jalan alternatif tersebut dibangun oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Jalan yang membentang sejauh 11,7 kilometer itu bakal memiliki 18 unit rambu tiang tunggal, 10 unit Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ), serta 52 unit Alat Penerangan Jalan (APJ).

Lima ruas jalan yang telah dilengkapi dengan perlengkapan jalan yaitu Jl. Pertanian sepanjang 2,7 Km dengan 26 unit APJ, 3 unit rambu dan 2 unit RPPJ. Jl. Letjen Suryanta sepanjang 1,2 Km dengan 3 unit rambu dan 1 unit RPPJ. Jl. Cikopo Selatan sepanjang 2,5 Km dengan 4 unit rambu dan 3 unit RPPJ. Jl. Waru Doyong sepanjang 3,3, Km dengan 13 unit APJ, 5 unit rambu dan 2 unit RPPJ. Jl. Nyiur sepanjang 2 Km dengan 13 unit APJ, 3 unit rambu, dan 2 unit RPPJ.

Lihat juga Video '3 Anjuran Kemenpar untuk Wisatawan Agar Liburan Nataru Aman-Nyaman':






(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork