Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah akan menaikan harga gabah dan jagung dari petani. Langkah itu bertujuan agar para petani bisa sejahtera.
Hal itu diungkapkan oleh Zulhas usai Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana, Jakarta, Senin (30/12/2024). Rapat itu membahas langkah-langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan hingga menghasilkan sejumlah keputusan penting yang menjadi kabar baik bagi petani Indonesia.
"Dalam ratas yang pertama, kita sudah memutuskan yang pertama dulu tidak impor beras tahun depan," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Selasa (31/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulhas mengatakan produksi beras nasional menunjukkan tren positif, menjadi dasar untuk menghentikan impor beras. Selain itu, ratas tersebut juga menghasilkan kebijakan penting terkait harga hasil produksi petani.
"Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden kabar gembira untuk para petani harga gabah sudah disepakati naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 harga HPP beras. Kedua, jagung disepakati harganya naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500," ungkap Zulhas.
Ketua Umum PAN ini mengatakan keputusan lainnya adalah pemerintah akan menampung seluruh produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan.
"Hari ini kita mengambil keputusan bersejarah. Berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah," tutup Zulhas.
(akn/ega)