Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi anggaran di sektor kesehatan sampai dengan 24 Desember 2024 mencapai Rp 194,8 triliun. Jumlah itu telah disalurkan melalui berbagai inisiatif yang dirasakan masyarakat.
"Alokasi ini meliputi manfaat yang diberikan kepada tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, hingga masyarakat umum. Sampai dengan 24 Desember 2024, realisasi anggaran di sektor kesehatan telah mencapai Rp 194,8 triliun," kata dia dalam unggahan video di Instagram resmi @smindrawati, Minggu (5/1/2025).
Pertama, anggaran tersebut untuk program BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) bagi 96,7 juta peserta senilai Rp 46,1 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"96,7 juta masyarakat kita yang belum mampu ini, yang masih rentan, miskin, itu pemerintah membayar asuransinya Rp 46,1 triliun untuk agar orang-orang miskin yang memegang BPJS Kesehatan tanpa dia membayar iuran apapun, waktu dia sakit bisa pergi entah dari mulai Puskesmas, rumah sakit dan yang lain-lain," ujar Sri Mulyani.
Kedua, pemberian honorarium kepada 5.385 tenaga kesehatan yang ditugaskan di daerah tertinggal senilai Rp 27,3 miliar. Ketiga, pemberian makanan tambahan (buffer) bagi 45 ribu ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan 100 ribu balita kurus senilai Rp 21,9 miliar.
"APBN membawa apa yang disebut misi keadilan di mana yang miskin dibantu, yang berada di tempat terpencil kalau mereka bertugas kita berikan tambahan," tuturnya.
Kemudian, anggaran di sektor kesehatan juga untuk pemeriksaan sampel obat dan makanan untuk 115,5 ribu sampel sebesar Rp 103,5 miliar, pendanaan operasional untuk 10.072 Puskesmas senilai 12,8 triliun, serta bantuan operasional Keluarga Berencana (KB) untuk 4.648 Balai Penyuluh KB senilai Rp 3,2 triliun.
"Melalui langkah-langkah ini, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses dan layanan kesehatan yang berkeadilan," pungkas Sri Mulyani.
Simak juga Video: Sri Mulyani Umumkan Defisit APBN Rp 401,8 T per November 2024