Pemerintah terus mendorong penguatan kerja sama internasional di bidang investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional. Melalui berbagai pertemuan bilateral dengan mitra strategis, Pemerintah juga aktif menjajaki peluang kerja sama strategis di berbagai sektor andalan.
Sebelumnya pada Rabu (8/1), Financial Secretary Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR) Paul Chan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam pertemuan tersebut, Secretary Paul Chan menyampaikan Hong Kong dapat menjadi mitra potensial untuk mengembangkan supply chain services di Indonesia. Sebagai salah satu penyedia financial services terbesar di Asia, Hong Kong melihat berbagai potensi kerja sama signifikan dengan Indonesia, khususnya di bidang keuangan.
Airlangga pun menyambut baik rencana investasi dan kerja sama pembiayaan yang ditawarkan Hong Kong dalam membangun sarana supply chain dan proyek infrastruktur lainnya. Ia juga mendorong para pelaku bisnis Hong Kong untuk menggali berbagai peluang investasi di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif fiskal seperti Tax Holiday, Tax Allowance, Investment Allowance, dan Super Deduction Tax. Berbagai kemudahan yang diberikan mungkinkan entitas bisnis dari Indonesia dan Hong Kong untuk mengakses pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi bisnis," ungkap Airlangga dalam keterangannya, Jumat (10/1/2024).
Airlangga menyampaikan terdapat beberapa sektor kerja sama potensial lainnya yang dapat dijajaki para investor Hong Kong, seperti energi terbarukan dan greenfield.
"Indonesia menawarkan berbagai kerja sama menjanjikan dengan potensi pertumbuhan yang signifikan, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan fokus area seperti industri, pariwisata, manufaktur, dan digital," imbuhnya.
Pada pertemuan ini, keduanya juga membahas kondisi ekonomi global yang saat ini tengah menghangat. Paul Chan memuji kondisi perekonomian Indonesia yang tetap kuat dan pasar yang tetap tumbuh di tengah segala kesulitan yang tengah melanda dunia tersebut.
"Indonesia memiliki lingkungan bisnis kondusif serta surplus populasi usia muda dapat menjadi faktor utama yang akan memperkuat kerja sama investasi," ungkap Paul Chan.
Sebagai informasi, turut hadir dalam pertemuan tersebut, yakni Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Staf Khusus Menko Perekonomian Raden Pardede, Konsul Jenderal RI Hong Kong Yul Edison, serta Ketua Umum APINDO Shinta Widjaja Kamdani.
Simak juga video: Menkomdigi Harap Apple Bisa Investasi Lebih Besar dari Microsoft
(akd/akd)